Show simple item record

dc.contributor.advisorMAUDUDIE, Ahmad
dc.contributor.advisorADNAN, Fahrobby
dc.contributor.authorKHAIRI, Moh Thoif
dc.date.accessioned2018-12-26T08:00:42Z
dc.date.available2018-12-26T08:00:42Z
dc.date.issued2018-12-26
dc.identifier.nim142410101022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89212
dc.description.abstractPabrik gula Asembagus merupakan salah satu perusahaan keteknikan pertanian di Indonesia yang mengolah tebu menjadi gula. Jika dilihat dari jumlah produksinya dapat disimpulkan bahwa sektor perkebunan wilayah Asembagus dan sekitarnya merupakan salah satu mata pencaharian yang menjanjikan bagi setiap masyarakat sekitarnya. Setiap kali musim panen pabrik gula Asembagus melakukan pencatatan terhadap kualitas gula yang didapatkan. Salah satu kendala ialah para petugas produksi kesulitan melakukan pelaporan jumlah produksi dan kualitas gula kepada pimpinan perusahaan. Karena selama ini proses penentuan kualitas gula dan juga rekap produksi gula masih dalam bentuk manual. Sehingga memakan waktu, mempersulit kerja petugas produksi, keamanan data dari setiap laporan masih tidak terpantau, serta pelaporan terhadap pimpinan perusahaan sedikit terhambat. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah sistem informasi untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti proses penentun kualitas gula, mengamankan data laporan kualitas produksi gula, dan pelaporan terhadap pimpinan perusahaan agar lebih efisien waktu dan pekerjaan. Dalam penelitian ini menggunakan metode Forward Chaining (runut maju) dan Backward Chaining (runut balik). Metode Forward Chaining (runut maju) dipilih karena mampu mencocokkan kriteria kualitas gula yang termasuk kualitas gula nomor 1 atau kualitas gula nomor 2 dengan berdasarkan ketentuan P3G1(PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN GULA INDONESIA). Pemilihan metode tersebut dikarenakan Forward Chaining berdasarkan dengan data yang ada untuk menuju sebuah kesimpulan. Lebih tepatnya penarikan kesimpulan didasarkan dengan adanya beberapa data yang telah disediakkan. Metode Backward Chaining (runut balik) digunakan untuk validasi dari metode pertama. Pada metode tersebut menganut teori runut balik. Sehingga, kesimpulan yang sudah didapat akan dirunut balik sehingga menghasilkan data-data yang valid sesuai dengan persyaratan kualitas gula. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu, tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengembangan sistem. Tahap pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pihak pabrik gula Asembagus lebih tepatnya kepada petugas produksi. Tahap analisis dilakukan dengan mencocokkan data kriteria kualitas gula menggunakan metode Forward Chainning (runut maju), sehingga ditemukan apakah gula termasuk GKP1 (Gula Kualitas 1) atau GKP2 (Gula Kualitas 2). Setelah itu untuk membuktikan bahwa hasil metode pertama sesuai dengan ketentuan P3GI maka dilakukan validasi data menggunakan metode kedua yakni Backward Chaining (runut balik). Tahap pengembangan dilakukan dengan membangun sebuah sistem penentu kualitas gula berbasis web. Hasil dari penelitian ini adalah sistem yang dapat menentukan kualitas gula dengan kriteria yang sudah ditentukan serta menampilkan grafik produksi dari tahun ke tahun di pabrik gula Asembagus tersebut dalam beberapa periode.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSistem Informasien_US
dc.subjectForward Chainingen_US
dc.subjectBackward Chainingen_US
dc.titleImplementasi Metode Forward Chaining dan Backward Chaining Pada Sistem Informasi Penentu Kualitas dan Kelayakan Produksi Gulaen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record