Show simple item record

dc.contributor.advisorKRISTININGRUM, Nia
dc.contributor.advisorSARY, Indah Purnama
dc.contributor.authorRIZKIANA, Leny
dc.date.accessioned2018-12-26T02:30:25Z
dc.date.available2018-12-26T02:30:25Z
dc.date.issued2018-12-26
dc.identifier.nim142210101023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89196
dc.description.abstractPenyakit infeksi merupakan salah satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian paling tinggi di dunia. Mikroorganisme seperti bakteri, virus dan jamur yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan infeksi. Staphylococcus aureus dan Escherichia coli merupakan contoh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi yang diakibatkan oleh bakteri dapat ditanggulangi dengan antibakteri. Fraksinasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas pelarut yang mampu mengambil senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri. Fraksinasi dilakukan dengan metode partisi cair-cair secara bertingkat dengan pelarut yang berturutturut, heksana dan etil asetat. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran dengan kontrol positif gentamisin cakram 10 µg dan kontrol negatif DMSO 10%. Konsentrasi larutan uji yang digunakan untuk pengujian aktivitas antibakteri pada ekstrak 5% g/mL, 10% g/mL, 20% g/mL, 40% g/mL, 60% g/mL, 80% g/mL dan 100% g/mL sedangkan pada fraksi menggunakan konsentrasi 5% g/mL, 10% g/mL, 20% g/mL dan 40% g/mL. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak, fraksi heksana, fraksi etil asetat dan residu (metanol-air) daun benalu (S. ferruginea) menunjukkan aktivitas antibakteri S. aureus ATCC 6538 dan E. coli ATCC 25922. Daun benalu (S. ferruginea) menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 5% g/mL pada ekstrak, fraksi heksana, fraksi etil asetat dan residu berturut-turut 11,22 ± 0,19, 11,89 mm ± 0,19, 18,33 mm ± 0,33, dan 17,22 mm ± 0,19 terhadap bakteri S. aureus. Sedangkan, pada bakteri E. coli daun benalu (S. ferruginea) menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 10% g/mL pada ekstrak dan 5% g/mL pada fraksi heksana, fraksi etil asetat serta residu yaitu berturut-turut 11,44 mm ± 0,19, 15,11 mm ± 0,19, 13,56 mm ± 0,19. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas antibakteri tertinggi dibandingkan ekstrak, fraksi heksana dan residu daun benalu (S. ferruginea) pada S. aureus dan E. coli.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectFarmasien_US
dc.subjectFarmakologien_US
dc.subjectEkstrak Etanolen_US
dc.subjectFraksi Daun Benaluen_US
dc.titleUji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi Daun Benalu (Scurrula Ferruginea (Jack.) Dans.) Apel Manalagi terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 25922en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record