dc.description.abstract | Pada umumnya pembelajaran matematika di sekolah masih berpusat pada
guru (teacher center) dan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika di SMP Negeri 2
Rambipuji diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami
dan menguasai pelajaran matematika. Akibatnya rata-rata hasil belajar siswa masih
berada di bawah Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yang ditetapkan yaitu 65.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan pembelajaran
teknik mind mapping, aktivitas siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa setelah
penerapan teknik pembelajaran mind mapping pada sub pokok bahasan sistem
persamaan linier dua variabel. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP
Negeri 2 Rambipuji semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.
Pengambilan data dimulai pada tanggal 3 sampai 16 Desember 2011. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Model skema yang digunakan adalah
model skema penelitian tindakan Hopkins. Berdasarkan model skema penelitian
tindakan Hopkins maka desain penelitian yang dikembangkan meliputi pendahuluan,
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Jika pada tahap refleksi hasil yang
diperoleh belum tercapai seperti yang diinginkan maka dilanjutkan siklus kedua dan
seterusnya.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi, wawancara, dan tes. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa
, hasil wawancara, dan hasil tes.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah
penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus
dilaksanakan dengan dua kali tatap muka. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah persentase aktivitas siswa pada siklus 1 untuk poin mendengarkan penjelasan
guru, bertanya dan menjawab pertayaan mencapai 70,71% dan pada pembelajaran
siklus 2 poin tersebut mengalami peningkatan yaitu menjadi 79,10%. Ketuntasan
hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus 1 mencapai 77,14% . Dan pada siklus 2
ketuntasan hasil siswa secara klasikal mencapai 88,57%
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik peta
pikiran berjalan dengan baik dan teknik peta pikiran dapat digunakan sebagai salah
satu teknik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan teknik peta pikiran untuk siklus 1 ke siklus 2
mengalami peningkatan dan dapat dikategorikan sangat aktif dalam pembelajaran.
Secara keseluruhan ditinjau dari persentase aktivitas siswa dan guru,
pembelajaran teknik peta pikiran (mind mapping) telah dilaksanakan dengan baik dan
lancar walaupun masih terdapat kekurangan dalam penerapannya. Penelitian ini
dikatakan berhasil ditinjau dari ketuntasan belajar siswa dan mampu meningkatkan
aktivitas siswa dalam pembelajaran sistem persamaan linier dua variabel. | en_US |