Show simple item record

dc.contributor.advisorABIDIN, Zainal
dc.contributor.authorNISA, Khairun
dc.date.accessioned2018-12-18T07:04:09Z
dc.date.available2018-12-18T07:04:09Z
dc.date.issued2018-12-18
dc.identifier.nim152303101027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89081
dc.description.abstractkanan setelah pulang dari rumah sakit dan sangat mudah terkena gastritis bila tidak mematuhi penatalaksanaan diet di rumah, makan makanan yang teratur dan menghindari makan yang dapat mengiritasi lambung. Keluarga mempunyai peran penting dalam merawat dan mencegah kekambuhan gastritis karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dan sering bersama pasien (Purwanti, 2016). Gastritis biasanya disebabkan karena pola makan yang kurang tepat, makanan yang mengiritasi lambung dan makanan yang terkontaminasi mikroorganisme, serta penggunaan analgesic yang berlebihan. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri ulu hati, mual, muntah, cepat kenyang dan anoreksia sehingga menimbulkan berbagai masalah keperawatan pada pasien. Kerangnya pengetahuan pasien dan keluarga dalam mengatasi gejalanya sehingga mengakibatkan intake nutrisi tidak adekuat dan menyebabkan pasien mengalami ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (Muttaqin & Sari, 2013). Penelitian ini menggunakan metode laporan kasus terhadap 2 klien pada dua keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita gastritis akut dengan masalah kepeawatan ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan menjalani rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Sukodono. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara meliputi identitas keluarga, identitas klien, riwayat kesehatan keluarga, tahap perkembangan keluarga, fungsi perawatan kesehatan keluarga, observasi meliputi pemeriksaan fisik (tekanan darah, suhu, nadi, status pernafasan), antropometri dan penimbangan berat badan, pemeriksaan Hb klien. Hasil penelitian yang dilakukan penulis di Puskesmas Sukodono Lumajang terdapat dua batasan karakteristik yaitu ungkapan klien 1 dan klien 2 bahwa nafsu makan menurun dan data objektif yang menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan berat badan. Intervensi dan implementasi keperawatan dilakukan manajemen nutrisi, monitor nutrisi, konseling nutrisi, monitor tandatanda vital, menejemen berat badan, dan pengajaran peresepan diet. Pada tahap evaluasi keperawatan yaitu dari 4 kriteria hasil yang muncul pada pasien yaitu pemberian diet yang sehat, memodifikasi menu makanan, perilaku patuh pada makanan yang dianjurkan, manajemen berat badan tercapai dengan 3 kali kunjungan. Tindakan keperawatan pada pasien gastritis akut dengan masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh membutuhkan lebih dari 3 kali kunjungan untuk mencapai kriteria hasil. Bagi keluarga untuk menangani anggota keluarga yang mengalami gastritis diperlukan pamahaman keluarga dalam memahami penyakit gastritis, untuk merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga diharapkan dapat memutuskan tindakan yang tepat seperti pemberian diet sesuai indikasi, menghindari makanan yang mengandung gas dan makanan yang iritan terhadap lambung, serta klien dan keluarga dapat menerapkan pola makan yang teratur.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKeperawatanen_US
dc.subjectKeperawatan keluargaen_US
dc.subjectGastritisen_US
dc.title“Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. A dan Tn. M yang Salah Satu Anggota Keluarganya Mengalami Gastritis Akut dengan Masalah Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukodono Lumajang Tahun 2018en_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record