Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDJAJANTI, Anita
dc.contributor.advisorHUSNIAH, FUROIDATUL
dc.contributor.authorHAJRIANA, Inka Ayu
dc.date.accessioned2018-12-18T01:36:56Z
dc.date.available2018-12-18T01:36:56Z
dc.date.issued2018-12-18
dc.identifier.nim130210402097
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89058
dc.description.abstractMengingat kompleksnya situasi dan kepentingan suatu bahasa, penguasaan ragam bahasa menjadi suatu tuntutan bagi setiap penutur termasuk penggunaan ragam bahasa gaul. Bahasa gaul merupakan bahasa sandi yang kerap kali digunakan oleh kelompok tertentu sebagai identitas diri. Bahasa gaul merupakan ragam nonstandar bahasa Indonesia yang lazim digunakan dengan bentuk singkat dan unik, bersifat sementara, serta bukan bahasa baku ataupun formal. Salah satu ragam bahasa gaul yang sering digunakan dalam berkomunikasi, yaitu akronim. Akronim memiliki bentuk pendek namun sudah merangkum makna secara padat. Beberapa contoh akronim yaitu, moge (motor gede), dan mamud (mama muda). Disadari atau tidak, penggunaan kosakata tertentu baik dalam bentuk istilah atau penyingkatan kata sudah bukan hal yang asing lagi. Penelitian ini membahas tentang (1) akronim ragam gaul bahasa Indonesia berdasarkan pola pembentukannya yang digunakan Antarmahasiswa di lingkungan kos Barbara, (2) fungsi akronim ragam gaul dalam komunikasi bahasa Indonesia Antarmahasiswa di lingkungan kos Barbara, dan (3) faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan akronim ragam gaul dalam komunikasi bahasa Indonesia Antarmahasiswa di lingkungan kos Barbara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pembentukan, fungsi, dan faktor-faktor penggunaan akronim ragam gaul dalam komunikasi bahasa Indonesia di lingkungan kos Barbara. Penelitian ini menggunakan menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah bentuk kata berwujud akronim ragam gaul dalam komunikasi bahasa Indonesia yang digunakan mahasiswa di lingkungan kos Barbara. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan mahasiswa yang berada di lingkungan kos Barbara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak cakap catat, selain itu dalam memperoleh data yang dibutuhkan peneliti juga menggunakan alat rekam sebagai proses pengamatan yang dilakukan bersamaan dengan penggunaan teknik simak. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yang berupa perekaman data, transkipsi data, pemilihan data, pengelompokan data, pendeskripsian data, dan menarik kesimpulan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrumen utama yaitu peneliti itu sendiri. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan akronim ragam gaul di lingkungan kos Barbara berdasarkan pola pembentukannya terdiri dari akronim ragam gaul berdasarkan variasi unik, standar, dan homonim. Penggunaan bentuk akronim variasi unik dibuat sendiri oleh mahasiswa, misal akronim mager (malas gerak). Penggunaan akronim variasi standar terbentuk dari plesetan nama orang, jabatan, badan atau organisasi, misalnya Himapala (Himpunan Mahasiswa Paling Lambat). Penggunaan akronim variasi homonim merupakan akronim yang memiliki persamaan dalam pengejaan dan pelafalan namun memiliki makna yang berbeda, misalnya kudis (kurang disiplin). Fungsi penggunaan akronim ragam gaul dalam penelitian ini yakni, akronim sebagai motivasi atau nasihat, akronim sebagai sindiran, dan akronim sebagai penyingkat nama (bentuk resmi dan bebas). Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan akronim ragam gaul dalam penelitian ini yakni, faktor humor, faktor keakraban dalam berkomunikasi, faktor pengekspresian diri, dan faktor kerahasiaan. Penelitian tentang akronim ragam gaul ini hanya mendeskripsikan tentang akronim berdasarkan pola pembentukan, fungsi, dan faktor yang mempengaruhi, oleh karena itu disarankan bagi peneliti lain untuk mengkaji akronim di bidang lain. Perkembangan dan penggunaan akronim dalam bahasa Indonesia perlu terus didorong, namun perlu terus dikontrol agar penggunaannya tetap mengacu sesuai dengan kaidah tata bahasa yang ada.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSosiolinguistiken_US
dc.subjectPendidikan Bahasaen_US
dc.subjectAkronimen_US
dc.subjectBahasa Indonesiaen_US
dc.titleAkronim Ragam Gaul dalam Komunikasi Bahasa Indonesia Antarmahasiswa di Lingkungan Kos Barbaraen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record