dc.description.abstract | Mengingat kompleksnya situasi dan kepentingan suatu bahasa, penguasaan
ragam bahasa menjadi suatu tuntutan bagi setiap penutur termasuk penggunaan
ragam bahasa gaul. Bahasa gaul merupakan bahasa sandi yang kerap kali
digunakan oleh kelompok tertentu sebagai identitas diri. Bahasa gaul merupakan
ragam nonstandar bahasa Indonesia yang lazim digunakan dengan bentuk singkat
dan unik, bersifat sementara, serta bukan bahasa baku ataupun formal. Salah satu
ragam bahasa gaul yang sering digunakan dalam berkomunikasi, yaitu akronim.
Akronim memiliki bentuk pendek namun sudah merangkum makna secara padat.
Beberapa contoh akronim yaitu, moge (motor gede), dan mamud (mama muda).
Disadari atau tidak, penggunaan kosakata tertentu baik dalam bentuk istilah atau
penyingkatan kata sudah bukan hal yang asing lagi.
Penelitian ini membahas tentang (1) akronim ragam gaul bahasa Indonesia
berdasarkan pola pembentukannya yang digunakan Antarmahasiswa di
lingkungan kos Barbara, (2) fungsi akronim ragam gaul dalam komunikasi bahasa
Indonesia Antarmahasiswa di lingkungan kos Barbara, dan (3) faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan akronim ragam gaul dalam komunikasi bahasa
Indonesia Antarmahasiswa di lingkungan kos Barbara. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan pola pembentukan, fungsi, dan faktor-faktor penggunaan
akronim ragam gaul dalam komunikasi bahasa Indonesia di lingkungan kos
Barbara.
Penelitian ini menggunakan menggunakan rancangan penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah bentuk kata
berwujud akronim ragam gaul dalam komunikasi bahasa Indonesia yang
digunakan mahasiswa di lingkungan kos Barbara. Sumber data dalam penelitian
ini adalah tuturan mahasiswa yang berada di lingkungan kos Barbara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak cakap catat,
selain itu dalam memperoleh data yang dibutuhkan peneliti juga menggunakan
alat rekam sebagai proses pengamatan yang dilakukan bersamaan dengan
penggunaan teknik simak. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
teknik analisis data deskriptif kualitatif yang berupa perekaman data, transkipsi
data, pemilihan data, pengelompokan data, pendeskripsian data, dan menarik
kesimpulan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrumen utama yaitu
peneliti itu sendiri. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni
tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian.
Hasil penelitian menunjukkan akronim ragam gaul di lingkungan kos
Barbara berdasarkan pola pembentukannya terdiri dari akronim ragam gaul
berdasarkan variasi unik, standar, dan homonim. Penggunaan bentuk akronim
variasi unik dibuat sendiri oleh mahasiswa, misal akronim mager (malas gerak).
Penggunaan akronim variasi standar terbentuk dari plesetan nama orang, jabatan,
badan atau organisasi, misalnya Himapala (Himpunan Mahasiswa Paling
Lambat). Penggunaan akronim variasi homonim merupakan akronim yang
memiliki persamaan dalam pengejaan dan pelafalan namun memiliki makna yang
berbeda, misalnya kudis (kurang disiplin). Fungsi penggunaan akronim ragam
gaul dalam penelitian ini yakni, akronim sebagai motivasi atau nasihat, akronim
sebagai sindiran, dan akronim sebagai penyingkat nama (bentuk resmi dan bebas).
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan akronim ragam gaul
dalam penelitian ini yakni, faktor humor, faktor keakraban dalam berkomunikasi,
faktor pengekspresian diri, dan faktor kerahasiaan.
Penelitian tentang akronim ragam gaul ini hanya mendeskripsikan tentang
akronim berdasarkan pola pembentukan, fungsi, dan faktor yang mempengaruhi,
oleh karena itu disarankan bagi peneliti lain untuk mengkaji akronim di bidang
lain. Perkembangan dan penggunaan akronim dalam bahasa Indonesia perlu terus
didorong, namun perlu terus dikontrol agar penggunaannya tetap mengacu sesuai
dengan kaidah tata bahasa yang ada. | en_US |