Show simple item record

dc.contributor.authorHIKMATUL MUTAQINA I.
dc.date.accessioned2013-09-04T05:37:06Z
dc.date.available2013-09-04T05:37:06Z
dc.date.issued2013-09-04
dc.identifier.nimNIM070210101082
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/887
dc.description.abstractPendidikan memiliki peranan penting untuk menjmin kelangsungan hidup suatu negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga berperan dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pada era globalisasi ini. Salah satu ilmu yang berperan penting dalam perkembangan IPTEK adalah matematika. Dapat dikatakan bahwa matematika merupakan ilmu yang mendasari bidang studi yang lain. Matematika diajarkan di semua jenjang pendidikan formal mulai dari SD/SMP/MTS, hingga SMA/MA/sederajat. Sebagaimana disebutkan dalam kurikulum SMK (1993:5) bahwa fungsi pelajaran matematika adalah: (1) alat bantu/penunjang dalam mempelajari bahan kajian/mata pelajaran kejuruan, lainnya pada aspek perhitungan dan logika penyelesaian masalah; dan (2) dasar pengembangan diri untuk kemajuan ilmu dan teknologi dalam hal penyesuaian diri (adaptif) serta memakai konsep matematika (pragmatif), karena dapat membantu memperjelas permasalahan melalui abstraksi /idealisasi yang mengarah pada proses objektivitas dan efektifitas yang tinggi. Untuk meningkatkan dan mengembangkan proses belajar mengajar, terdapat beberapa teori belajar yang dapat diterapkan salah satunya adalah teori Bruner. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang memungkinkan siswa dan guru melakukan kegiatan pembelajaran (Hobri, 2010: 31). Perangkat pembelajaran yang dimaksud dalam tulisan ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB). Perangkat pembelajaran tersebut dikembangkan sesuai dengan teori Bruner. Salah satu pelopor aliran psikologi kognitif adalah Jerome S. Bruner. Bruner banyak memberikan pandangan kognitif mengenai perkembangan kognitif manusia, bagaimana manusia belajar, hakikat pendidikan selain teori belajar dan teori pengajaran yang dikemukakannya. Jerome S. Bruner dalam teorinya (dalam Suherman E., 2003:43) menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, di samping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur. Dengan mengenal konsep dan struktur yang tercakup dalam bahan yang sedang dibicarakan, anak akan memahami materi yang harus dikuasainya itu. Ini menunjukkan bahwa materi yang mempunyai suatu pola atau struktur tertentu akan lebih mudah dipahami dan diingat anak. Model pengembangan perangkat yang digunakan adalah model 4-D (Four-D Model) yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S, Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Model 4-D memiliki empat tahap pengembangan, yaitu define (pendefinisian) design ( perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Hasil yang diperoleh dari pengembangan perangkat yang telah dilakukan meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa, Tes Hasil Belajar (THB). Perangkat yang telah dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh para validator untuk mengetahui kevalidan perangkat tersebut. Apabila perangka pembelajaran valid, maka siap digunakan untuk uji coba. Analisis penilaian yang diberikan oleh validator diperoleh nilai tingkat kevalidan RPP sebesar 0,85 yang memiliki interpretasi kevalidan sangat tinggi, nilai tingkat kevalidan buku siswa sebesar 0,867 yang memiliki interpretasi kevalidan sangat tinggi, nilai tingka kevalidan LKS sebesar 0,833 yang memiliki interpretasi kevalidan sangat tinggi, dan nilai tingkat kevalidan THB sebesar 0,867 yang memiliki interpretasi kevalidan sangat tinggi. Dengan demikian, dihasilkan perangkat pembelajaran yang valid dan siap digunakan sebagai perangkat pembelajaran matematika berdasarkan teori Bruner Setelah dilakukan uji coba diperoleh hasil aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran rata-rata dari pelaksanaan RPP 1 hingga RPP 3 berada pada kategor sangat tinggi dengan angka korelasi keaktifan rata-rata 0,94. Dengan demikian aktivitas guru dapat dikatakan telah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori Bruner. Dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menunjukkan tingkat keaktifan siswa pada kategori sangat tinggi dengan angka korelasi keaktifan rata-rata 0,84, artinya sebagian besar siswa aktif mengikuti pembelajaran. Dengan nilai keaktifan siswa dan guru yang sangat tinggi maka kualifikasi kepraktisan perangkat pembelajaran juga sangat tinggi. Respon siswa terhadap pembelajaran matematika berdasarkan teori Bruner positif. Terbukti dari analisis angket respon siswa, diperoleh angka korelasi sebesar 0,941 dengan interpretasi yang sangat tinggi Interpretasi menunjukkan bahwa kefektifan perangkat pembelajaran sangat tinggi Perangkat pembelajaran memiliki kualifikasi kevalidan, kepraktisan, dan kefektifan yang sangat tinggi, sehingga tidak perlu dilakukan revisi dan validasi kembal terhadap perangkat yang telah dikembangkan.Perangkat pembelajaran ini telah siap dipublikasikan guna meningkatkan kualitas pendidikan siswa. Dengan demikian perangka pembelajaran yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik oleh guru untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep dan struktur matematika agar mudah diingat dan bertahan lama, selain itu juga untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam mempelajari matematika yang diarahkan pada pembentukan vocational skill siswa dalam proses pembelajaran meskipun dengan penilaian dari indikator yang berbeda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210101082;
dc.subjectPEMBELAJARAN MATEMATIKA, TEORI BRUNERen_US
dc.titlePENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN TEORI BRUNER PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA DI SMK PROGAM KEAHLIAN TATA NIAGA KELAS XIIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record