dc.description.abstract | Salah satu aspek perkembangan yang sangat penting untuk dikembangkan pada Taman Kanak-kanak adalah kemampuan motorik halus. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan di TK Lazuardi Situbondo ditemukan bahwa kemampuan motorik halus anak kelompok A1 masih rendah. Sebanyak 18 anak, hanya 6 anak yang perkembangan kamampuan motorik halusnya sudah baik dengan persentase 33.33 % dan sisanya yaitu 12 anak perkembangan kamampuan motorik halusnya masih rendah dengan persentase 66.67 % dan nilai rata-rata kelas sebesar 58.62 % hal ini disebabkan pada saat pembelajaran guru setiap harinya hanya menggunakan buku-buku atau majalah saja untuk memberikan tugas kepada anak, dalam majalah ada beberapa penugasan seperti menebali, menggambar, dan mewarnai, hal ini membuat motorik halus anak berkembang pada kegiatan itu saja, dan membuat anak merasa bosan dengan proses kegiatan yang monoton.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan menerapkan kegiatan membentuk bangun geometri dengan plastisin dalam peningkatan kemampuan motorik halus. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : (1) Bagaimanakah Penerapan Kegiatan membentuk benda geometri dengan menggunakan plastisin untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, dan (2) Bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik halus melalui Kegiatan membentuk benda geometri dengan menggunakan plastisin pada anak kelompok A1 di TK Lazuardi Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan membentuk benda geometri dengan plastisin di TK Lazuardi Situbondo Tahun Pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A1 TK Lazuardi Situbondo Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah keseluruhan 18 anak (11 laki-laki dan 7 perempuan). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Metode pengumpulan datanya observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan kaki (anekdot). Analisis datanya menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan analisis data kuantitatif.
Proses penerapan kegiatan membentuk benda geometri dengan menggunakan plastisin untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dilakukan dalam 2 siklus. Siklus 1 guru menjelaskan cara membuat bentuk geometri (persegi panjang, segitiga dan setengah lingkaran) dengan plastisin dan membagi anak menjadi 4 kelompok lalu meminta anak untuk membuat bentuk-bentuk yang sudah dijelaskan dan menyusun bentuk-bentuk tersebut hingga membentuk pohon cemara pada kertas HVS yg beralas kardus. Siklus II guru menjelaskan cara membuat bentuk geometri (persegi panjang, persegi dan lingkaran) dengan plastisin dan membagi anak menjadi 4 kelompok lalu meminta anak untuk membuat bentuk dan menyusunnya menjadi alat komunikasi radio dan guru juga memberi plastisin tambahan bagi anak yang sudah selesai mengerjakan agar anak tidak mengganggu temannya yang belum selesai mengerjakan tugasnya.
Peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan membentuk benda geometri dengan plastisin dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh pada tahap pra siklus 58.62%, siklus I 67.47% dan pada siklus II 88.41%. sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan kegiatan membentuk benda geometri dengan menggunakan plastisin dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A1 di TK Lazuardi Situbondo Tahun Pelajaran 2017/2018.
Saran bagi guru yaitu hendaknya dapat menambah variasi media dalam membuat bentuk, bagi kepala sekolah hendaknya dapat mendukung dan memfasilitasi dalam membantu program guru untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan Anak Usia Dini. | en_US |