dc.description.abstract | Pembelajaran fisika pada siswa diharapkan tidak hanya untuk menguasai
konsep tetapi juga menerapkan konsep yang telah mereka pahami dalam
penyelesaian masalah fisika. Namun, pembelajaran dalam kelas cenderung
menekankan pada penguasaan konsep dan mengesampingkan kemampuan
pemecahan masalah fisika siswa. Dalam pemecahan masalah, metode yang
dilakukan masing-masing siswa berbeda-beda, walaupun masalah yang diberikan
dalam bentuk yang sama, tergantung kepada individu masing-masing. Sejalan
dengan hal ini, hendak dikaji salah satu teori penyelesaian masalah fisika yang
dilakukan oleh George Polya, dimana George Polya menerapkan langkah-langkah
penyelesaian suatu soal dengan lebih sistematis yaitu, 1) memahami masalah, 2)
membuat rencana penyelesaian, 3) melaksanakan rencana, dan 4) memeriksa
kembali. Materi fluida statis dipilih sebagai materi yang diteliti karena masih
banyak ditemukan kesulitan siswa dalam menjelaskan peristiwa tenggelam dan
terapung dan tidak dapat mengidentifikasi gaya yang diberikan pada objek oleh zat
cair.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesalahan siswa SMA dalam
memecahkan masalah berdasarkan polya pada materi fluida statis dan faktor
penyebabnya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan
pada semester genap tahun ajaan 2017/2018 di tiga SMA Negeri yang berada di
pinggiran Kabupaten Jember yaitu SMAN 1 Arjasa, SMAN Balung, dan SMAN
Pakusari dengan masing-masing sekolah diambil satu kelas. Responden penelitian
ini adalah siswa kelas XI IPA yang telah menerima materi fluida statis. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk uraian yang terdiri dari 5 soal dan pedoman wawancara untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan siswa dalam
memecahkan masalah fisika berdasarkan polya. Soal yang digunakan diambil dari
soal UN dan buku Giancoli. Data yang diperoleh berupa lembar jawaban siswa
setelah mengerjakan soal tes kemampuan pemecahan masalah berdasarkan Polya.
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis berdasarkan rubrik penskoran,
selanjutnya dilakukan wawancara untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan
siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
SMAN A berdasarkan polya adalah 32,7% siswa mengalami kesalahan pada tahap
memahami masalah, 43,6% siswa mengalami kesalahan pada tahap menyusun
rencana, 58,2% siswa mengalami kesalahan pada tahap melaksanakan rencana, dan
47,3% siswa mengalami kesalahan pada tahap memeriksa kembali. Pada SMAN B
25,8% siswa mengalami kesalahan pada tahap memahami masalah, 23,5% siswa
mengalami kesalahan pada tahap menyusun rencana, 37,6% siswa mengalami
kesalahan pada tahap melaksanakan rencana, dan 37% siswa mengalami kesalahan
pada tahap memeriksa kembali. Untuk SMAN C yaitu siswa yang mengalami
kesalahan dalam memahami masalah sebesar 30,9%, siswa yang mengalami
kesalahan dalam menyusun rencana sebesar 41,3%, siswa yang mengalami
kesalahan dalam melaksanakan rencana sebesar 69%, siswa yang mengalami
kesalahan memeriksa kembali sebesar 61,3%.
Kesimpulan dari penelitian ini kadalah kesalahan yang sering dilakukan oleh
siswa SMAN A, SMAN B, dan SMAN C dalam memecahkan masalah fisika
berdasarkan polya adalah kesalahan dalam melaksanakan rencana. Kesalahan
terbanyak kedua adalah kesalahan dalam memeriksa kembali, sedangakan
kesalahan terbanyak ketiga adalah kesalahan dalam menyusun rencana, dan
kesalahan yang jarang dilakukan oleh siswa adalah kesalahan dalam memahami
masalah. | en_US |