Show simple item record

dc.contributor.advisorANITA, Dewi Moelyaningrum,
dc.contributor.advisorELLYKE
dc.contributor.authorANIS, Yulianti Shafarini
dc.date.accessioned2018-11-28T11:28:01Z
dc.date.available2018-11-28T11:28:01Z
dc.date.issued2018-11-28
dc.identifier.nimNIM142110101094
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88566
dc.description.abstractPenyakit Demam Berdarah merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh salah satu nyamuk Aedes aegypti yang biasanya menghisap darah manusia. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit yang tempat perkembangbiakannya berada di lingkungan sekitar rumah sehingga yang menjadi target utama adalah manusia. Salah satu cara pengendalian penyakit demam berdarah yaitu dengan upaya pemberantasan pada fase larva, salah satunya yaitu dengan penggunaan insektisida nabati. Tanaman yang berpotensi sebagai insektisida nabati adalah tanaman pare (Momordica charantia L). Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa buah pare mampu memberantas larva karena terdapat kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan steroid. Kandungan kimia tersebut berfungsi sebagai racun perut, racun pernafasan, dan racun kontak dalam mematikan larva Aedes aegypti. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan serbuk buah pare (Momordica charantia L) terhadap kematian larva Aedes aegypti. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah True Eksperimental dengan desain Posttest Only Control Design dengan tujuan menganalisis perbedaan rata-rata kematian larva Aedes aegypti selama 24 jam. Sampel yang digunakan sebanyak 240 ekor larva instar III. Pembuatan ekstrak dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi Universitas Jember dan pembuatan serbuk ekstrak dilakukan di Laboratorium Farmasetika Farmasi Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 kali pengulangan, masing-masing menggunakan 10 ekor tiap perlakuan dengan waktu pengamatan 3 jam, 6 jam, 12 jam, dan 24 jam serta konsentrasi sebesar 1,3 g/L, 1,5 g/L, dan 1,7 g/L. Hasil penelitian dilakukan dengan uji normalitas namun hasil yang didapatkan tidak berdistribusi normal sehingga dilakukan uji Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil uji statistik konsentrasi yang digunakan secara statistik terdapat perbedaan rata-rata kematian larva yaitu pada konsentrasi 1,3 g/L (p=0,002), 1,5 g/L (p=0,000), dan 1,7 g/L (p=0,000), sedangkan pada waktu pengamatan mulai efektif pada pengamatan 12 jam dengan signifikasi sebesar 0,001 dan 24 jam sebesar 0,001. Pada penelitian ini, serbuk buah pare memang efektif dalam membunuh larva Aedes aegypti. Akan tetapi masih membutuhkan waktu yang lama yaitu 24 jam. Sehingga waktu yang lama terhadap kematian larva Aedes aegypti masih kurang efektif apabila dilakukan pada program upaya pengendalian vektor dalam menurunkan angka kejadian demam berdarah. Hal ini masih kalah dengan penggunaan insektisida sintetik seperti temephos yang mampu memberikan efek kematian pada larva kurang dari 12 jam. Sehingga pada penelitian ini penggunaan serbuk buah pare (Momordicha charantia L) masih kurang efektif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142110101094;
dc.subjectPenyakit Demam Berdarahen_US
dc.subjectVirus dengueen_US
dc.subjectNyamuk Aedes aegyptien_US
dc.subjectVektor penyakiten_US
dc.subjectLingkungan sekitar rumahen_US
dc.subjectFase larva,en_US
dc.subjectInsektisida nabatien_US
dc.subjectTanaman pare (Momordica charantia L).en_US
dc.titlePengaruh Penggunaan Serbuk Buah Pare Gajih (Momordicha Charantia L) Terhadap Kematian Larva Aedes Aegyptien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record