Show simple item record

dc.contributor.advisorTRIONO, Agus
dc.contributor.advisorDJUMHARIYANTO, Dwi
dc.contributor.authorTAUFANDI, Gigih Rifki
dc.date.accessioned2018-11-19T06:21:42Z
dc.date.available2018-11-19T06:21:42Z
dc.date.issued2018-11-19
dc.identifier.nimNIM151903101040
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88183
dc.description.abstractLimbah dan energi merupakan suatu kata kunci pokok yang menjadi momok di era globalisasi. Dimana minimnya energi disertai meningkatnya konsumsi bahan bakar serta sempitnya lahan dan semakin meningkatnya limbah. Salah satunya adalah limbah kotoran ternak. Desa Tegalwangi, Kecamatan Umbulsari, Jember biasa menumpuk limbah kotoran sapi atau kambing di kandang belakang rumah. Setelah beberapa hari kotoran tersebut di biarkan menumpuk atau di alirkan ke sungai. Akibatnya menimbulkan bau tidak sedap dan dapat mengganggu kesehatan manusia. Karena, gas metana yang dihasilkan memiliki potensi pemanasan global 21 kali lebih tinggi dibandingkan gas Karbondioksida (CO2). Biogas dipilih karena merupakan teknologi tepat guna yang menangani sampah dan libah ternak sekaligus menghasilkan energi. Penggunaan reaktor biogas memiliki banyak keuntungan yaitu mampu mereduksi limbah dan meningkatkan pemanfaatan limbah, memacu pertumbuhan dan kemandirian ekonomi pedesaan, menciptakan peluang kerja, biogas merupakan energi yang ramah lingkungan, serta harganya terjangkau di tambah hasil buangannya dapat digunakan sebagai pupuk dan pestisida alami. Tahap dalam perancangan dan pembuatan reaktor biogas bagian statis diawali dengan studi literatur dan studi lapangan. Kemudian dari permasalahan yang ada di lapangan, dilakukan perancangan untuk menentukan desain mesin yang akan dibuat. Setelah itu dilanjutkan tahap pembuatan dan perakitan mesin untuk menguji kelayakan dan kinerja mesin yang dilakukan proses pengujian. Dari hasil pehitungan diperoleh data-data spesifikasi reaktor biogas bagian statis sebagai berikut : 1. Perencanaan Rangka 2. Perencanaan Sambungan Las 3. Perencanaan Mur dan Baut Pada pengujian ini slurry keluar saat tuas pendorong diputar, dan setelah di lakukan pengecekan pada tangki, tangki tidak mengalami kebocoran sehingga bisa digunakan untuk pengujian selanjutnya. Untuk pengujian tahap kedua adalah membiarkan slurry berada pada tangki selama 10 hari. Pada hari ke-10 slurry keluar melalui saluran keluar walaupun tanpa dilakukan pemutaran tuas. Hal ini menunjukkan bahwa pada tangki telah terbentuk gas yang menekan beberapa liter slurry keluar.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries151903101040;
dc.subjectREAKTOR BIOGASen_US
dc.subjectOTORAN SAPI TYPE PORTABLEen_US
dc.titleRANCANG BANGUN REAKTOR BIOGAS KOTORAN SAPI TYPE PORTABLEen_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record