RANCANG BANGUN REAKTOR BIOGAS KOTORAN SAPI TYPE PORTABLE
Abstract
Limbah dan energi merupakan suatu kata kunci pokok yang menjadi
momok di era globalisasi. Dimana minimnya energi disertai meningkatnya
konsumsi bahan bakar serta sempitnya lahan dan semakin meningkatnya limbah.
Salah satunya adalah limbah kotoran ternak. Desa Tegalwangi, Kecamatan
Umbulsari, Jember biasa menumpuk limbah kotoran sapi atau kambing di
kandang belakang rumah. Setelah beberapa hari kotoran tersebut di biarkan
menumpuk atau di alirkan ke sungai. Akibatnya menimbulkan bau tidak sedap
dan dapat mengganggu kesehatan manusia. Karena, gas metana yang dihasilkan
memiliki potensi pemanasan global 21 kali lebih tinggi dibandingkan gas
Karbondioksida (CO2).
Biogas dipilih karena merupakan teknologi tepat guna yang menangani
sampah dan libah ternak sekaligus menghasilkan energi. Penggunaan reaktor
biogas memiliki banyak keuntungan yaitu mampu mereduksi limbah dan
meningkatkan pemanfaatan limbah, memacu pertumbuhan dan kemandirian
ekonomi pedesaan, menciptakan peluang kerja, biogas merupakan energi yang
ramah lingkungan, serta harganya terjangkau di tambah hasil buangannya dapat
digunakan sebagai pupuk dan pestisida alami.
Tahap dalam perancangan dan pembuatan reaktor biogas bagian statis
diawali dengan studi literatur dan studi lapangan. Kemudian dari permasalahan
yang ada di lapangan, dilakukan perancangan untuk menentukan desain mesin
yang akan dibuat. Setelah itu dilanjutkan tahap pembuatan dan perakitan mesin
untuk menguji kelayakan dan kinerja mesin yang dilakukan proses pengujian.
Dari hasil pehitungan diperoleh data-data spesifikasi reaktor biogas bagian statis
sebagai berikut :
1. Perencanaan Rangka
2. Perencanaan Sambungan Las
3. Perencanaan Mur dan Baut
Pada pengujian ini slurry keluar saat tuas pendorong diputar, dan setelah di
lakukan pengecekan pada tangki, tangki tidak mengalami kebocoran sehingga bisa
digunakan untuk pengujian selanjutnya. Untuk pengujian tahap kedua adalah
membiarkan slurry berada pada tangki selama 10 hari. Pada hari ke-10 slurry
keluar melalui saluran keluar walaupun tanpa dilakukan pemutaran tuas. Hal ini
menunjukkan bahwa pada tangki telah terbentuk gas yang menekan beberapa liter
slurry keluar.