Kandungan Limbah Cair Berdasarkan Parameter Kimia Di Inlet Dan Outlet Rumah Pemotongan Hewan (Studi Di Rumah Pemotongan Hewan Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember)
Abstract
Masalah pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran air di Indonesia, telah menunjukan gejala yang cukup serius. Penyebab pencemaran air salah satunya berasal dari buangan industri pabrik atau kegiatan lain yang membuang begitu saja air limbahnya tanpa pengolahan terlebih dahulu ke sungai atau ke laut. Salah satu kegiatan yang menghasilkan limbah cair adalah kegiatan pada rumah pemotongan hewan. Kabupaten Jember memiliki sebelas RPH yang tersebar di beberapa kecamatan. RPH Kecamatan Kaliwates menjadi tempat pemotongan hewan dengan produksi terbanyak, yaitu 7 – 13 ekor sapi pada hari biasa dan dapat mencapai 30 ekor sapi pada hari besar keagamaan. Kandungan limbah cair RPH adalahbahan organik, padatan tersuspensi, serta bahan koloid seperti lemak, protein, dan selulosa dengan konsentrasi tinggi sehingga limbah cair RPH termasuk ke dalam kategori limbah cair kompleks. RPH Kecamatan Kaliwates merupakan RPH yang menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dalam mengolah air limbah. Instalasi pengolahan air limbah di RPH Kecamatan Kaliwates telah ada sejak tahun 2016, meskipun telah dilengkapi IPAL ternyata masih terdapat beberapa masalah di RPH Kecamatan Kaliwates. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di RPH Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Pada penelitian ini sampel adalah RPH Kecamatan Kaliwates. Teknik pengambilan sampel air limbah menggunakan metode grab sample. Penentuan waktu pengambilan sampel di inlet dan outlet mempertimbangkan bahwa limbah mengalami proses pengolahan pada IPAL selama dua hari, sehingga di tetapkan bahwa 3 hari untuk pengambilan sampel di inlet dan 3 hari berikutnya untuk pengambilan sampel di outlet.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]