dc.description.abstract | Gadget merupakan perangkat atau alat elektronik yang memiliki fungsi
praktis untuk membantu pekerjaan manusia. Gadget memiliki pengaruh yang
yang signifikan bagi manusia, salah satunya adalah mampu mengembangkan
kemampuan intelektual, namun disisi lain dapat membuat seseorang kecanduan
gadget sehingga tidak dapat bersosialisasi dengan baik. Pengguna gadget terdiri
dari semua kalangan termasuk anak usia dini. Anak usia dini adalah anak usia
lahir-8 tahun yang berada dalam masa emas untuk tumbuh dan mengembangkan
potensi yang bersumber dari pengembangan aspek perkembangannya. Pada usia
dini anak diharapkan mampu berinteraksi sosial dengan lingkungan dibandingkan
dengan benda. Namun pada kenyataannya, saat ini anak-anak lebih banyak
berinteraksi dengan benda (gadget) dibandingkan berinteraksi dengan orang lain.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di RA Plus Al-Falah, terdapat
beberapa anak yang menggunakan gadget di lingkungan sekolah. Saat anak
bermain gadget, anak fokus dengan gadget-nya dan tidak mau bermain bersama
teman-temannya. Hal tersebut menyebabkan interaksi anak dengan orang lain
menjadi berkurang. Namun, dari seluruh anak yang menggunakan gadget masih
terdapat beberapa anak yang mampu berinteraksi dengan baik bersama temannya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “adakah hubungan antara
penggunaan gadget dengan kemampuan interaksi sosial pada anak kelompok B di
RA Plus Al-Falah Kabupaten Bondowoso dan seberapa besar hubungan antara
penggunaan gadget dengan kemampuan interaksi sosial pada anak kelompok B di
RA Plus Al-Falah Kabupaten Bondowoso?”. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara penggunaan gadget dengan kemampuan interaksi sosial pada anak kelompok B di RA Plus Al-
Falah Kabupaten Bondowoso dan untuk mengetahui seberapa besar hubungan
hubungan antara penggunaan gadget dengan kemampuan interaksi sosial pada
anak kelompok B di RA Plus Al-Falah Kabupaten Bondowoso.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian ini berlokasi di RA Plus Al-Falah Kecamatan
Maesan Kabupaten Bondowoso yang dilakukan selama dua minggu, yaitu pada
semester genap tahun ajaran 2017/2018. Metode pengambilan data menggunakan
angket, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah seluruh anak
kelompok B yang menggunakan gadget berjumlah 22 anak. Uji validitas dan
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus tata jenjang kemudian untuk
uji reliabilitas dikoreksi kembali menggunakan rumus spearman brown. Teknik
analisis data menggunakan rumus tata jenjang yang dihitung secara manual.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa r
hitung sebesar -0,656, sedangkan r tabel sebesar 0,428 (N=22 dengan taraf
kepercayaan 95%), sehinggar hitung lebih besar dari r tabel (0,656>0,428), maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara penggunaan gadget dengan
kemampuan interaksi sosial pada anak kelompok B di RA Plus Al-Falah
Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa besarnya
hubungan antara penggunaan gadget dengan kemampuan interaksi sosial adalah
-0,656 atau 43,03%, sehingga penggunaan gadget memiliki kontribusi sebesar
43,03%, sedangkan sisanya 56,97% dipengaruhi oleh faktor lain.
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah hendaknya
orang tua mendampingi anak saat bermain gadget, menerapkan secara tergas
terkait dengan aturan penggunaan gadget, serta memberikan dukungan dan
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan. Sekolah
diharapkan mampu menerapkan aturan terkait penggunaan gadget di lingkungan
sekolah, memberi perhatian khusus pada anak yang memiliki kemampuan
interaksi yang rendah, serta memiliki area khus bagi orang tua saat menunggu
anaknya. | en_US |