dc.description.abstract | Ekuitas merek (brand equity) adalah serangkaian aset dan kewajiban (liabilities) merek yang terkait dengan sebuah merek, nama, dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan/atau pelanggan perusahaan tersebut. Berdasarkan data rekam medik RS Tk.III Baladhika Husada Jember, rumah sakit memiliki Bed Occupancy Rate (BOR) tahun 2014 mencapai 46,53%, tahun 2015 mencapai 57,34%, dan tahun 2016 mencapai 57,09%. Nilai standar untuk indikator BOR adalah 70–85%. Angka BOR selama 3 tahun tersebut belum memenuhi standar optimal dan menunjukkan bahwa masyarakat masih kurang memanfaatkan pelayanan rawat inap RS Tk.III Baladhika Husada Jember. Namun, pada tahun 2017 BOR RS Tk.III Baladhika Husada Jember naik mencapai 73,12%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan persepsi pasien instalasi rawat inap mengenai brand equity Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember Tahun 2018.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada pasien instalasi rawat inap RS Tk.III Baladhika Husada Jember. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan sampel sebanyak 85 responden dimana pengambilan sampel menggunakan metode quota sampling.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, berada pada kelompok usia >45 tahun, bertempat tinggal di Jember, pendidikan terakhir tamat SD/Sederajat, pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT), penghasilan keluarga berkisar antara Rp 1,1 Juta – Rp 2 Juta dan cara pembayaran pengobatan menggunakan asuransi BPJS Kesehatan. Brand awareness (kesadaran merek) Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember sudah cukup baik karena mayoritas responden menjadikan RS Tk.III Baladhika Husada Jember sebagai top of mind (puncak pikiran). RS Tk.III Baladhika Husada Jember disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Brand association (asosiasi merek) Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember melalui atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pengguna, harga relatif, dan penggunaan/aplikasi sudah dalam kategori baik. Perceived quality (persepsi kualitas) Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember melalui kinerja, pelayanan, keandalan, karakteristik produk, kesesuaian dengan spesifikasi dan hasil sudah dalam kategori baik. Brand loyalty (loyalitas merek) Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember didominasi dengan urutan pertama yaitu satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), urutan kedua yaitu likes the brand (menyukai merek), urutan ketiga yaitu committed buyer (pembeli yang berkomitmen), dan urutan keempat yaitu habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) dan terakhir switcher/price buyer (pembeli yang berpindah-pindah).
Saran bagi RS Tk.III Baladhika Husada Jember adalah meningkatkan komunikasi pemasaran, mengoptimalkan atribut produk rumah sakit, memperkuat budaya salam serta selalu memperhatikan dan mendengarkan keinginan pelanggan, menyediakan gerai ATM di dalam lingkungan rumah sakit, meningkatkan keandalan dalam pelayanan yang diberikan oleh perawat yang menjaga pada hari sabtu-minggu, perawat harus cepat tanggap ketika pelanggan menekan bel pemanggil perawat (nurse call system), dan manajemen jam visite dokter sehingga pelayanan tepat waktu dapat tercapai serta meningkatkan jumlah commited buyer melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas setiap waktu dan berusaha memberikan kepuasan kepada pelanggan. Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian brand awareness pada masyarakat yang tidak menjalani rawat inap di RS Tk.III Baladhika Husada Jember, sehingga dapat menggali informasi brand awareness RS Tk.III Baladhika Husada Jember dari sudut pandang yang berbeda. Selanjutnya, peneliti perlu menentukan proporsi dalam pengambilan sampel disetiap kamar rawat inap. Kemudian, peneliti perlu mempertimbangkan perubahan kebijakan ekstrernal dalam perujukan pasien oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama. | en_US |