dc.description.abstract | Pembelajaran fisika diartikan sebagai perpaduan antara aktivitas belajar dan
mengajar yang didalamnya mempelajari tentang ilmu yang mempelajari tingkah laku
alam dalam berbagai bentuk gejala untuk dapat memahami apa yang mengendalikan
atau menentukan kelakukan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka belajar fisika
tidak lepas dari penguasaan konsep-konsep dasar fisika melalui pemahaman. Struktur
kurikulum Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Fisika dalam struktur kurikulum tersebut termasuk pada kelompok program adaptif
yang berfungsi mendukung dan memberi pondasi pda program produktif. Pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. tujuan pendidikan kejuruan adalah
menyiapkan siswa untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengukuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diketahui bahwa peserta
didik belum pernah atau belum terbiasa belajar konsep/materi dengan menggunakan
modul yang mengintergasikan sains, teknologi, teknik dan matematika dalam satu
buku. Dan peserta didik masih menganggap materi fisika sangat sulit. Penyebab
utama adanya kondisi tersebut adalah guru yang kurang dapat memilih maupun
menggunakan modul pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik,
sehingga pembelajaran menggunakan modul yang ada kurang valid, praktis, dan efektif. Oleh karena itu dilakukan pengembangan modul berbasis STEM (Science,
Technology, Engineering, And Mathematics).
Tujuan dari penelitian ini, untuk mendeskripsikan modul berbasis STEM
(Science, Technology, Engineering, and Mathematics) untuk materi Fluida Statis
yang valid, praktis dan efektif pada pembelajaran siswa SMK – Teknik Kendaraan
Ringan Otomotif
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and
Development). Penelitian ini yang dikembangkan adalah modul berbasis STEM pada
materi fluida statis untuk pembelajaran fisika SMK – Teknik Kendaraan Ringan
otomotif. Penelitian pengembangan modul fisika ini menggunakan model
pengembangan prototype McKenney (2001) yang terdiri atas (1) needs and context
analysis; (2) design, development and formative evaluation; dan (3) semi-summative
evaluation.
Berdasarkan hasil penelitian, analisis pengolahan data, dan pembahasan
penelitian, didapatkan: (1) Modul berbasis STEM yang valid, berdasarkan rerata skor
sebesar 78% dengan kategori valid dan layak digunakan untuk pembelajaran Fisika di
SMK berdasarkan penilaian validator ahli dan validator pengguna (guru). (2) Modul
berbasis STEM yang praktis, berdasarkan hasil uji rumpang menunjukkan rata-rata
nilai dari 9 siswa sebesar 86% dengan kategori mudah dipahami. Berdasarkan hasil
analisa keterlaksanaan pembelajaran di SMK PGRI 1 Banyuwangi menunjukkan skor
sebesar 80 dengan kategori praktis, sedangkan pembelajaran di SMKN 1 Glagah
Banyuwangi menunjukkan skor sebesar 82 dengan kategori praktis. Selanjutnya
berdasarkan hasil angket analisis respon siswa pada uji kelompok besar skala terbatas
di SMK PGRI 1 dan SMKN 1 Glagah Banyuwangi menunjukkan bahwa rata-rata
respon berturut-turut 89% dan 93% dengan kriteria sangat tertarik pada pembelajaran
menggunakan modul berbasis STEM. (3) Modul berbasis STEM dinilai efektif
berdasarkan rerata skor N-gain di SMK PGRI 1 Banyuwangi yaitu sebesar 0,65 dengan kategori sedang. Sedangkan rerata skor N-gain di SMKN 1 Glagah
Banyuwangi yaitu sebesar 0,63 dengan kategori sedang.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Modul berbasis STEM dapat dikatakan
valid, praktis dan efektif, serta layak digunakan dalam pembelajaran. | en_US |