dc.description.abstract | Grinding ball merupakan salah satu bagian penting dalam proses produksi
semen, yaitu sebagai penghancur terak dari clinker cooler, dimana grinding ball
dalam proses ini mengalami gesekan yang tinggi antar grinding ball dan clinker
panas. Sehingga keausan akan cepat terjadi sebelum memasuki masa overhaul.
Untuk menambah ketahanan terhadap aus dibutuhkan pula peningkatan kekerasan.
Salah satu cara untuk menambah umur pakai adalah dengan melakukan proses
perlakuan panas quenching.
Grinding Ball yang dipakai dalam penelitian ini adalah grinding ball
dengan diameter 40 mm dengan komposisi karbon
0
C, dan ditahan
Dalam penelitian ini grinding ball difokuskan mengenai perubahan
struktur mikro, kekerasan, dan ketahanan aus. Pada pengamatan struktur mikro
perbesaran yang dilakukan adalah 100x dan 400x di permukaan grinding ball.
Pada pengujian kekerasan diambil pada permukaan grinding ball di 3 titik dengan
menggunakan alat uji microvickers hardness tester. Sedangkan pada pengujian
ketahanan aus diambil pada permukaan grinding Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan
Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang, CV Sejati Jember, dan
Laboratorium Desain Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh
November Surabaya. Dari hasil pengujian, terlihat perubahan struktur mikro hasil
quenching dari kedua media tersebut. Perubahan struktur mikro yang terlihat
adalah bertambahnya karbida krom dan martensit dan pengurangan jumlah
sementit. Jumlah penambahan karbida krom dan martensit serta pengurangan
sementit hasil quenching dengan air garam lebih banyak dibanding dengan media
oli SAE 5W.Kekerasan raw material
ix
3
dan 5,76 N.m/cm
3
. Ketahanan aus
yang dihasilkan dari quenching dengan oli SAE 5W adalah sebesar 11,43
N.m/cm
3
dan 11,11 N.m/cm
3
. Sedangkan ketahanan aus yang dihasilkan dari
quenching dengan media air garam adalah sebasar 160 N.m/cm
3
dan 32 N.m/cm
3
. | en_US |