dc.description.abstract | Tuntutan kurikulum 2013 mengharuskan pendidik memiliki kreativitas
dan kemampuan untuk mengembangkan materi dan media pembelajaran yang
disusun berdasarkan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Sebagaimana
berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10, bahwa
Guru wajib memiliki kompetensi, salah satunya kompetensi profesional.
Kompetensi profesional tersebut salah satunya kemampuan pendidik untuk
merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar salah satunya
adalah melalui pengembangan modul digital.
Hasil observasi penulis menggunakan instrumen angket dalam penelitian
ini menemukan daya tarik peserta didik dalam pembelajaran sejarah Indonesia di
SMA Negeri Se-Kotatif Jember rendah dengan rincian: (1) ketertarikan peserta
didik terhadap media dan bahan ajar sebesar 56%; (2) penggunaan bahan ajar
hanya menggunakan 79% Buku Teks dan 57% LKS; (3) isi materi bahan ajar yang
digunakan masih bersifat makro (nasional) dan kurang memiliki pengetahuan
sejarah yang bersifat mikro (lokal/kedaerahan); (4) peserta didik bosan dengan
penyampaian pendidik yang cenderung tidak menarik; dan (5) ketidaktahuan
peserta didik terhadap materi sejarah lokal Kabupaten Jember khususnya materi
perjuangan Rakyat Jember dan TNI dalam memertahankan kemerdekaan
melawan Belanda sebesar 71%.
Rumusan masalah dalam pengembangan ini adalah (1) bagaimanakah
hasil validasi modul digital sejarah lokal Kabupaten Jember berbasis web PHP
(Hypertext Preprocessor) mata pelajaran sejarah Indonesia kelas XI SMA dengan
menggunakan model ADDIE?; (2) bagaimanakah tingkat kemenarikan modul
ix
digital sejarah lokal Kabupaten Jember berbasis web PHP (Hypertext
Preprocessor) mata pelajaran sejarah Indonesia kelas XI SMA dengan
menggunakan model ADDIE; (3) bagaimanakah tingkat efektivitas hasil belajar
peserta didik dengan menggunakan modul digital sejarah lokal Kabupaten Jember
berbasis web PHP (Hypertext Preprocessor) mata pelajaran sejarah Indonesia
kelas XI SMA dengan menggunakan model ADDIE. Tujuan pengembangan ini
untuk menghasilkan modul digital sejarah lokal Kabupaten Jember berbasis web
PHP (Hypertext Preprocessor) mata pelajaran sejarah Indonesia yang tervalidasi
ahli dan layak.
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan modul digital sejarah
lokal Kabupaten Jember berbasis web PHP yang mengadaptasi dari model desain
pengembangan William W. Lee dan Diana L. Owens model ADDIE, dengan lima
tahapan yaitu Analyze/Assesment, Design, Develop, Implementation, Evaluate.
Hasil analisis data dan pembahasan proses serta hasil pengembangan
modul digital sejarah lokal Kabupaten Jember dengan menggunakan model
ADDIE dapat ditarik kesimpulan, bahwa (1) uji coba ahli pada penilaian validasi
ahli isi bidang studi sebesar 78% dengan kategori “baik”, ahli bahasa sebesar 87%
dengan kategori “sangat baik”, ahli media dan desain pembelajaran sebesar 84%
dengan kategori “baik”. Jadi, modul digital sejarah lokal Kabupaten Jember pada
mata pelajaran sejarah Indonesia memiliki hasil jumlah rata-rata validitas ahli
sebesar 83% dengan kategori tingkat validitas “tinggi”; (2) Tingkat kemenarikan
modul digital sejarah lokal Kabupaten Jember pada uji coba perorangan tiga
pendidik mata pelajaran sejarah Indonesia mendapat hasil rerata 82% dengan
kategori “menarik”, uji coba kelompok kecil sebesar 86% dengan kategori “sangat
menarik”, dan penggunaan modul digital pada uji lapangan (peserta didik)
memiliki hasil uji kemenarikan sebesar 87% dengan kategori “sangat menarik”
(3) Penggunaan modul digital sejarah lokal Kabupaten Jember dapat
meningkatkan efektivitas hasil belajar peserta didik pada pembelajaran sejarah
Indonesia sebesar 71% dengan kualifikasi “tinggi”, serta modul digital sejarah
lokal Kabupaten Jember 75% dapat meningkatkan efektivitas hasil belajar peserta
didik pada pembelajaran sejarah Indonesia dengan kualifikasi “sangat tinggi”. | en_US |