Show simple item record

dc.contributor.advisorAZIZAH, Laili Nur
dc.contributor.authorWICAKSONO, Adi
dc.date.accessioned2018-11-07T07:28:43Z
dc.date.available2018-11-07T07:28:43Z
dc.date.issued2018-11-07
dc.identifier.nimNIM152303101137
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87657
dc.description.abstractData yang didapat dari hasil pengkajian pada kedua klien berjenis kelamin perempuan pada rentang usia diatas 40 tahun dan dari latar belakang pendidikan dan tingkat pengetahuan yang sama. Kedua klien berbeda pada tingkat pengklasifikasian yang berbeda, yaitu pada derajat 3 pada klien pertama dan derajat 4 pada klien kedua dengan menggunakan klasifikasi Wagner-Meggit. Pada klien 1 menderita diabetes mellitus 7 tahun yang lalu dan mendapat luka sejak sebulan. Sedangkan pada klien 2 menderita diabetes mellitus 2 tahun yang lalu dan mendapat luka 2 minggu yang lalu, dan tidak se lama yang diderita oleh klien 1. Sehingga pada klien 1 didapati keluhan tambahan yang lain seperti timbul rasa mual dan muntah. 5.1.2 Diagnosa Berdasarkan hasil dari pengkajian yang dilakukan terhadap kedua klien, didapatkan masalah keperawatan prioritas yang sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis yaitu kerusakan integritas jaringan dengan etiologi gangguan metabolisme, gangguan sensasi, dan gangguan sirkulasi. Faktor mekanik seperti tersandung hanya didapati di klien 2. 5.1.3 Intervensi Dalam perencanaan tindakan keperawatan, penulis pada dasarnya mengacu pada intervensi yang ada pada buku. Penulis menggunakan semua intervensi yang ada pada teori dan ditambah dengan intervensi tambahan yang berisi penyuluhan atau penambahan ilmu pengetahuan kepada klien yang bersifat kondisional sesuai dengan ketidaktahuan yang dialami oleh masing-masing klien. 5.1.4 Implementasi Tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama empat hari kepada masing-masing klien pada dasarnya mengacu kepada intervensi yang telah direncanakan, tetapi terdapat beberapa intervensi yang tidak dilakukan setiap hari yaitu perawatan luka yang dilakukan setiap dua hari sekali, dan terdapat intervensi yang tidak dilanjutkan oleh penulis seperti anjuran dan identifikasi penyebab karena dilakukan diawal dan tidak perlu dilakukan ulang jika sudah ditemukan faktor penyebab dan klien sudah paham terhadap anjuran yang telah diberikan oleh penulis. 5.1.5 Evaluasi Evaluasi hasil pada kedua klien ditetapkan berdasarkan kriteria hasil yang telah disusun pada perencanaan. Setelah dilakukan perawatan selama empat hari pada kedua klien dengan instrumen BWAT untuk melihat perkembangan luka, didapatkan perkembangan luka yang baik setiap dilakukan evaluasi. Namun masalah keperawatan kerusakan integritas jaringan belum teratasi secara keseluruhan karena perlu waktu yang cukup lama untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut. 5.2 Saran 5.2.1 Bagi Klien dan Keluarga Penyembuhan ulkus kaki diabetik memerlukan waktu yang lama dan kontrol glikemik yang terjaga, sehingga perlu kesadaran bagi klien dan keluarga untuk taat dalam mejalani proses pengobatan, baik dalam melakukan perawatan luka secara tepat dengan menggunakan fasilitas atau petugas kesehatan yang ada, dan juga program diet yang tepat bagi penderita diabetes mellitus untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. 5.2.2 Bagi Perawat Rumah Sakit (Praktis) Tindakan perawatan luka perlu dilakukan dengan baik dan benar, sesuai prinsip perawatan luka pada umumnya sehingga luka dapat mengalami proses penyembuhan yang progresif, dan juga pengkajian kondisi luka yang tepat dapat mempengaruhi pertimbangan dalam melakukan pemelihan dressing pada luka yang berprinsip moisture balance agar luka menjadi cepat sembuh. 5.2.3 Bagi Penulis Selanjutnya (Teoritis) Bagi penulis selanjutnya, pengkajian dilakukan secara komprehensif dengan melakukan pengkajian riwayat sekarang dan riwayat dahulu untuk menilai seberapa buruk kondisi klien. Pemilihan diagnosa kerusakan integritas jaringan perlu dipertimbangkan dengan kerusakan integritas kulit karena memiliki faktor berhubungan yang sama. Intervensi keperawatan dipilih sesuai teori dan dipilah-pilah menurut kondisi luka klien untuk mencapai keberhasilan keperawatan yang telah ditentukan. 5.2.4 Bagi Rumah Sakit Diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan perawatan luka ulkus kaki diabetik dengan mempertimbangkan teknik perawatan luka modern (modern dressing), dengan mengadakan pengadaan bahan-bahan balutan rawat luka yang sesuai dengan kondisi berbagai macam luka dengan prinsip moisture balance sehingga percepatan kesembuhan luka dapat tercapai. 5.2.5 Bagi Institusi Kurangnya referensi atau literatur yang khusus membahas ulkus kaki diabetik di ruang baca membuat penulis menambahkan literatur dari luar. Diharapkan pengadaan penambahan buku ilmiah khusus membahas ulkus kaki diabetik baik konsep teori dan asuhan keperawatan dapat terlaksana. Sehingga mempermudah penulis dalam mengerjakan laporan tugas akhir ini.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152303101137;
dc.subjectKeperawatan Ulkus Kaki Diabetiken_US
dc.subjectMasalah Keperawatanen_US
dc.subjectKerusakan Integritas Jaringanen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Ulkus Kaki Diabetik Pada Ny. S Dan Ny. M Dengan Masalah Keperawatan Kerusakan Integritas Jaringan Di Ruang Melati Rsud Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018en_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record