Show simple item record

dc.contributor.advisorSUKATMAN
dc.contributor.advisorHUSNIAH, Furoidatul
dc.contributor.authorDAMAYANTI, Aulia Mika Eva
dc.date.accessioned2018-11-06T04:20:15Z
dc.date.available2018-11-06T04:20:15Z
dc.date.issued2018-11-06
dc.identifier.nimNIM130210402055
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87605
dc.description.abstractMitos dalam upacara adat kebo-keboan adalah mitos yang menceritakan tentang Dewi Sri. Ceritanya dipercaya dan diyakini oleh masyarakat Osing Desa Alasmalang Kabupaten Banyuwangi sebagai penguasa wilayah pertanian. Mitos tersebut diyakini dan dihormati dengan cara melakukan ritual upacara adat kebokeboan di bulan suro. Wujud mitos dalam upacara adat kebo-keboan tidak hanya bentuk cerita tentang Dewi Sri, melainkan juga terdapat wujud mitos lain seperti mantra dan mitos raja pelindung yang berkaitan dengan terbentuknya keempat batu di Desa Alasmalang. Keempat batu tersebut berkaitan erat dengan terbentuknya upacara adat kebo-keboan dan media pendukung prosesi upacara adat kebo-keboan. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) prosesi dalam upacara adat kebo-keboan masyarakat Osing di Desa Alasmalang Kabupaten Banyuwangi, (2) wujud mitos dalam upacara adat kebo-keboan masyarakat Osing di Desa Alasmalang Kabupaten Banyuwangi, (3) nilai budaya dalam mitos adat kebo-keboan masyarakat Osing di Desa Alasmalang Kabupaten Banyuwangi, (4) fungsi mitos dalam upacacara adat kebo-keboan masyarakat Osing di Desa Alasmalang Kabupaten Banyuwangi, (5) pemanfaatan mitos dalam upacara adat kebo-keboan masyarakat Osing di Desa Alasmalang Kabupaten Banyuwangi. Rancangan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif etnografi. Lokasi penelitian berada di Dsn. Krajan Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Sasaran dalam penelitian ini adalah mitos upacara adat kebo-keboan masayarakat Osing Desa Alasmalang Kabupaten Banyuwangi. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan yang mempunyai pengetahuan luas tentang mitos dalam upacara adat kebo-keboan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan ada tiga prosesyaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian ini ada tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Hasil pembahasan dalam penelitian ini adalah prosesi upacara adat kebokeboan yant terdiri atas 3 (tiga) tahap yakni persiapan, inti, dan penutup. Wujud mitos dalam upacara adat kebo-keboan berupa cerita suci tentang Dewi Sri, mitos mantra dalam kebo-keboan, dan mitos tentang raja pelindung. Nilai budaya yang terkadung dalam mitos upacara adat kebo-keboan yakni (1) nilai religiusitas, (2) nilai kepribadian, dan (3) nilai sosial. Fungsi mitos dalam upacara adat kebokeboan antara lain membuat masyarakat lebih percaya kepada hal yang ghaib, memberikan pedoman hidup pada masa sekarang, menjadi sumber ilmu pengetahuan, sebagai sarana pendidikan, dan sebagai pengembang wisata budaya. Mitos dalam upacara adat kebo-keboan dapat digunakan sebagai materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Cerita Dewi Sri nantinya dapat digunakan oleh Guru sebagai sumber cerita rakyat dalam pembelajaran sastra. Kesimpulan dalam penelitian ini: (1) prosesi upacara adat kebo-keboan, (2) wujud mitos dalam upacara adat kebo-keboan berupa cerita suci tentang Dewi Sri, mitos mantra dalam kebo-keboan, dan mitos tentang raja pelindung. (3) nilai budaya dalam upacara adat kebo-keboan adalah nilai religiusitas, kepribadian, dan sosial. (4) fungsi mitos dalam upacara adat kebo-keboan yakni membuat masyarakat lebih percaya kepada hal yang ghaib, memberikan pedoman hidup pada masa sekarang, menjadi sumber ilmu pengetahuan, sebagai sarana pendidikan, dan sebagai alat pengembangan wisata budaya. (5) pemanfaatan mitos upacara adat kebo-keboan sebagai alternatif pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Saran dalam penelitian ini: (1) bagi guru Bahasa Indonesia, cerita Dewi Sri dapat dijadikan sebagai sumber cerita rakyat.; (2) Bagi guru Muatan Lokal penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif contoh cerita rakyat atau sastra lisan. (3) Bagi mahasiswa pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi pada mata kuliah tradisi lisan, (4) Bagi peneliti lain yang objeknya sejenis dapat mengkaji lebih dalam lagi dari sisi kajian kelambangan dan atau filsafaat keagaman.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries130210402055;
dc.subjectMitosen_US
dc.subjectKebo-keboanen_US
dc.titleMitos Dalam Upacara Adat Kebo-Keboan Masyarakat Osing Di Desa Alasmalang Kabupaten Banyuwangi:Kajian Etnografien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record