dc.description.abstract | Senyawa antioksidan memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan.
Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi resiko
terhadap penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung koroner. Karakter utama
senyawa antioksidan adalah kemampuannya untuk menangkap radikal bebas
(Prakash, 2001). Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif karena memiliki
elektron yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya sehingga dapat bereaksi
dengan molekul sel tubuh dengan cara mengikat elektron molekul sel tersebut.
Radikal bebas tersebut dapat mengoksidasi asam nukleat, protein, lemak, bahkan
DNA sel dan menginisiasi timbulnya penyakit degeneratif (Haryatmi, 2004).
Senyawa antioksidan yang dihasilkan dari tumbuhan seperti vitamin C, vitamin E,
karoten, golongan fenol terutama polifenol, dan flavonoid diketahui berpotensi
mengurangi resiko penyakit degeneratif tersebut (Prakash, 2001). Diduga salah satu
tumbuhan yang mengandung antioksidan ini adalah akasia berduri (Acacia nilotica).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kandungan antioksidan
di dalam kulit batang Acacia nilotica dan mengetahui ekstrak yang memiliki aktivitas
antioksidan lebih tinggi antara ekstrak air dan ekstrak metanol kulit batang Acacia
nilotica. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorik.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Botani Prodi Pendidikan Biologi UNEJ,
Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian FTP UNEJ, Laboratorium Biologi
Farmasi UNEJ, dan di Laboratorium Kimia Farmasi UNEJ. Penelitian telah
berlangsung dari bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Sampel penelitian
yang digunakan adalah Acacia nilotica bagian kulit batang sebanyak 1 kg diambil
dari Taman Nasional Baluran. Adapun Acacia nilotica yang digunakan adalah yang
tingginya 2,5-5,5 meter, memiliki ukuran lingkar batang 45-50 cm.
Prosedur penelitian yang dilakukan antara lain identifikasi makroskopis kulit
batang Acacia nilotica; pembuatan ekstrak air kulit batang Acacia nilotica;
pembuatan ekstrak metanol kulit batang Acacia nilotica, pembuatan larutan uji,
pemeriksaan senyawa kimia menggunakan pereaksi kimia (skrining fitokimia);
pembuatan larutan DPPH dan pengujian antiradikal bebas DPPH. Kandungan
senyawa antioksidan yang ada didalam ekstrak kulit batang Acacia nilotica
dibuktikan dengan cara pengujian antiradikal bebas DPPH. Sedangkan untuk
identifikasi kandungan kimia dalam ekstrak dilakukan dengan uji skrining fitokimia.
Berdasarkan hasil penelitian pada ekstrak kulit batang Acacia nilotica dapat
diidentifikasi bahwa didalamnya terdapat kandungan senyawa alkaloid, flavonoid,
tanin, antrakuinon, baik ekstrak kulit batang Acacia nilotica dengan menggunakan
pelarut air dan ekstrak kulit batang Acacia nilotica dengan menggunakan pelarut
metanol; Terdapat persentase aktivitas antioksidan antara ekstrak kulit batang Acacia
nilotica dengan menggunakan pelarut air dan ekstrak kulit batang Acacia nilotica
dengan menggunakan pelarut metanol yang dapat dilihat pada uji analisis Paired-
Samples T Test. Berdasarkan hasil analisis Paired-Samples T Test diperoleh Psig ≤
0,025 (uji 2 ekor), sehingga diperoleh hasil ekstrak kulit batang Acacia nilotica
dengan menggunakan pelarut metanol memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi bila
dibandingkan dengan ekstrak kulit batang Acacia nilotica dengan menggunakan
pelarut air. Aktivitas antioksidan yang tertinggi terdapat pada ekstrak kulit batang
Acacia nilotica dengan menggunakan pelarut metanol dengan angka persentase
peredaman 79% pada menit ke-lima dan 87% pada menit ke-tigapuluh. Nilai ini lebih
besar dari ekstrak kulit batang Acacia nilotica dengan menggunakan pelarut air yang
memiliki angka persentase peredaman sebesar 54% pada menit ke-lima dan 57% pada
menit ke-tiga puluh. | en_US |