dc.description.abstract | Gastritis merupakan salah satu penyakit yang terjadi karena inflamasi pada lapisan lambung. Gastritis bila tidak diatasi menyebabkan perdarahan, tukak lambung, kanker lambung, hingga dapat menyebabkan kematian. Gastritis bisa disebabkan oleh makanan, stress, zat kimia maupun bakteri, yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian perut. Nyeri salah satu tanda dan gejala dari penyakit gastritis, yang dapat menimbulkan masalah keperawatan nyeri akut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan tekhnik relaksasi (nafas dalam) dan tekhnik distraksi (distraksi pendengaran) dalam menurunkan nyeri pada klien gastritis. Desain penelitian yang digunakan yaitu laporan kasus. Penelitian ini melibatkan dua partisipan gastritis yang memiliki masalah keperawatan nyeri akut di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto Lumajang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen.
Intervensi yang dilakukan yaitu manajamen nyeri dengan tekhnik relaksasi (nafas dalam) dan tekhnik distraksi (distraksi pendengaran). Setelah dilakukan tindakan selama 3 hari didapatkan pada Ny. S dan Ny. M skala nyeri menjadi turun perlahan-lahan, yang awalnya hari pertama skala nyeri 4 turun menjadi 2 pada hari kedua, dan 0 pada hari ketiga perawatan.
Dari hasil diatas bagi peneliti selanjutnya yang mengambil masalah keperawatan yang sama yaitu nyeri akut diharapkan peneliti dapat memilih waktu yang tepat ketika mau mengajarkan manajemen nyeri tekhnik relaksasi (nafas dalam) dan tekhnik distraksi (distraksi pendengaran), serta diharapkan juga dalam penelitian selanjutnya dalam mengajarkan tekhnik tersebut minimal dilakukan 3x/hari. Bagi perawat diharapkan dapat mengaplikasikan tindakan keperawatan manajemen nyeri tersebut untuk menurunkan nyeri yang terjadi pada klien. Sedangkan bagi klien dan keluarga disarankan untuk dapat menghindari faktor pencetus timbulnya gastritis. Namun, jika terjadi nyeri berulang akibat kambuhnya gastritis diharapkan klien dan keluarga dapat melakukan manajemen nyeri dengan tekhnik relaksasi (nafas dalam) dan tekhnik distraksi (distraksi pendengaran) tersebut untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul. | en_US |