dc.description.abstract | Tahap penyadapan merupakan tahap panen pada budidaya karet di PTPN
XII Kebun Kalisanen. Penyadapan dilakukan untuk mengambil hasil produksi
karet berupa getah atau lateks. Penyadapan adalah tahap penting karena akan
menentukan hasil produksi karet tersebut. Tenaga kerja penyadapan harus
memiliki keterampilan yang baik, karena tenaga kerja adalah salah satu faktor
yang penting untuk menentukan hasil penyadapan. Tenaga kerja wanita penyadap
karet penting keberadaannya karena memiliki keterampilan dan keuletan
dibanding dengan tenaga kerja laki-laki. Penyadapan yang baik dilakukan pada
malam hingga pagi hari. Bagi penyadap karet pekerjaan yang dilakukan pada
malam hari menimbulkan resiko dari berbagai aspek khususya bagi wanita.
Wanita yang seharusnya istirahat dan mengurus anak serta keluarga justru bekerja
dimalam hari. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui (1) alasan
wanita bekerja sebagai penyadap karet di PTPN XII Kebun Kalisanen ; (2) alokasi
waktu wanita penyadap karet terkait peran ganda di PTPN XII Kebun Kalisanen;
(3) kontribusi wanita penyadap karet terhadap pendapatan keluarga di PTPN XII
Kebun Kalisanen; (4) hubungan alasan wanita bekerja dengan kontribusi terhadap
pendapatan keluarga di PTPN XII Kebun Kalisanen.
Penentuan lokasi menggunakan purposive method dimana pemilihan
lokasi secara sengaja di PTPN XII Kebun Kalisanen Kabupaten Jember karena
memiliki tenaga kerja cukup banyak yaitu 215 orang. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif dan analitik. Sampel yang digunakan adalah wanita
penyadap karet sejumlah 50 orang yang dipilih menggunakan teknik simple
random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan
wawancara untuk memperoleh data primer, sedangkan untuk memperoleh data
sekunder menggunakan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif,
perhitungan alokasi waktu, kontribusi, dan koefisien kontingensi.Analisis deskriptif dilakukan untuk menganalisis alasan wanita bekerja
sebagai penyadap karet di PTPN XII Kebun Kalisanen. Wanita penyadap karet
diklasifikasikan berdasarkan latar belakang keluarga yaitu wanita janda, wanita
tidak memiliki anak, wanita memiliki anak, dan wanita memiliki anak beserta
anggota keluarga lainnya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada 2
aspek alasan wanita bekerja sebagai penyadap karet, yaitu aspek sosial dan
ekonomi. Berdasarkan alasan utama wanita bekerja sebagai penyadap karet
diketahui bahwa alasan wanita bekerja adalah karena aspek ekonomi. Perhitungan
alokasi waktu digunakan untuk menganalisis alokasi waktu wanita penyadap
karet. Wanita diklasifikasikan berdasarkan aktivitas lain selain penyadap karet.
Aktivitas tersebut adalah wanita sebagai ibu rumah tangga, wanita pemilik hewan
ternak, dan wanita pemilik usaha toko dan penjahit. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa wanita penyadap karet rata-rata mencurahkan waktu untuk aktivitas publik
9,02 jam, aktivitas domestik 12,08 jam dan sosial 2,9 jam. Sehingga diketahui
bahwa wanita penyadap karet lebih banyak untuk mengerjakan pekerjaan
domestik bukan sebagai pencari nafkah.
Rumus kontribusi digunakan untuk menganalisis kontribusi wanita
penyadap karet terhadap pendapatan keluarga di PTPN XII Kebun Kalisanen.
Wanita penyadap karet diklasifikasikan berdasarkan latar belakang keluarga yaitu
wanita janda, wanita tidak memiliki anak, wanita memiliki anak, dan wanita
memiliki anak beserta anggota keluarga lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kontribusi wanita penyadap karet sedang yaitu 39,5%. Koefisien kontingensi
digunakan untuk menganalisis hubungan alasan wanita bekerja dengan kontribusi
terhadap pendapatan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa signifikansi
sebesar 0,543 > 0,05 artinya H0 diterima serta nilai koefisien kontingensinya
adalah 0,154 pada katagori sangat lemah atau rendah sekali. Artinya bahwa tidak
terdapat hubungan antara alasan wanita bekerja sebagai penyadap karet dengan
kontribusi terhadap pendapatan keluarga. | en_US |