Show simple item record

dc.contributor.advisorPartono
dc.contributor.authorNOVANITA, Astri
dc.date.accessioned2018-08-28T04:14:37Z
dc.date.available2018-08-28T04:14:37Z
dc.date.issued2018-08-28
dc.identifier.nim140910301044
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87271
dc.description.abstractKeberadaan anak berkebutuhan khusus di Indonesia bukan merupakan permasalahan kecil. Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus adalah down syndrome. Anak dengan down syndrome memiliki tigkat intelegensi rendah sehingga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan mereka. Down syndrome bukan suatu penyakit namun kerusakan pada gen sebelum ia lahir. Mereka tidak dapat disembuhkan tetapi hanya bisa diberdayakan untuk mampu hidup seperti makhluk sosial lainya. Maka dari itu, perlu adanya pendidikan dan bimbingan lebih intensif. Pendidikan yang dibutuhkan oleh anak penyandang down syndrome tidak hanya pendidikan formal saja, namun pendidikan nonformal seperti pendidikan dalam keluarga juga diperlukan untuk membantu perkembangan dan keberfungsian sosial anak. Untuk itu, selama di rumah pola asuh orang tua sangatlah penting terlebih dalam memberikan perhatian pada anaknya. Bukan sikap memanjakan, melainkan memberikan perhatian yang cukup dalam mengembangkan, melatih kemandirian anak dan mencapai keberfungsian sosialnya. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan dan menjelaskan tentang pola asuh orangtua pada anak penyandang down syndrome di rumah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Lokasi penelitian di SLB Negeri Jember dan rumah orangtua peserta didik down syndrome. Terdapat 5 informan pokok dan 7 informan tambahan. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.Teknik keabsahan data, menggunakan triangulasi sumber dan teknik Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat dua jenis pola asuh yang diterapkan oleh orangtua pada anak penyandang down syndrome. Pertama, pola demokratis, yang ditandai dengan orangtua memberikan kebebasan dalam mengungkapkan dan bertindak, namun orangtua tetap mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan anak tidak terkecuali juga dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, orangtua memberikan pembimbingan dan pelatihan demi meningkatkan perkembangan dan keberfungsian sosial, orangtua bersikap hangat namun tegas saat memberikan kesempatan anak untuk berkembang otonomi, mengarahkan diri dan memberikan penjelasan tentang baik buruknya dalam berperilaku agar mampu diterima oleh masyarakat sosial. Kedua, mengarah pada pola asuh over protective atau terlalu melingdungi. Ditandai dengan sikap orangtua yang belum percaya pada kemampuan anak, sehingga terlalu khawatir dan takut anak menghadapi kesulitan dalam beraktifitas. Akibatnya, anak menjadi mudah bergantung dan mudah menyerahen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPola Asuh Orangtuaen_US
dc.subjectDown Syndromeen_US
dc.titlePola Asuh Orangtua pada Anak Penyandang Down Syndrome (Studi Kasus pada Peserta Didik SLB Negeri Jember, Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record