| dc.description.abstract | Kehamilan merupakan salah satu periode krisis karena akan banyak perubahan drastis baik secara fisik maupun psikologis. Perasaan cemas, kawatir, dan ketakutan akan terjadi kepada semua ibu hamil terlebih bagi mereka dengan kehamilan berisiko tinggi. Kehamilan berisiko tinggi merupakan kondisi kehamilan yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya dan juga komplikasi yang lebih besar terhadap ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Salah satu penyebab terjadinya kehamilan berisiko tinggi adalah Kekurangan Energi Kronis (KEK). Ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit menular di usia dewasa. Dukungan keluarga memiliki andil penting dalam peningkatan status gizi ibu hamil, terlebih dukungan dari suami.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dukungan suami terhadap istri dengan kehamilan berisiko tinggi akibat Kekurangan Energi Kronis.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan utama pada penelitian ini adalah suami dari ibu hamil berisiko tinggi akibat KEK yang berada di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk. Informan tambahan dalam penelitian ini adalah ibu hamil KEK yang merupakan istri dari informan utama, ibu mertua, dan bidan yang menangani ibu hamil KEK. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, dokumentasi, dan triangulasi sumber. Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dibantu dengan panduan wawancara serta handphone sebagai alat bantu perekam suara dan alat dokumentasi. Teknik penyajian data pada
penelitian ini adalah dalam bentuk uraian kata dan kutipan langsung. Analisis data dilakukan dengan metode tematik konten.
Dukungan informasi yang diberikan oleh suami kepada istri kurang maksimal dikarenakan keterbatasan pengetahuan terkait dengan kehamilan berisiko tinggi akibat KEK, namun keterbatasan pengetahuan yang dimiliki tidak lantas membuat para suami tidak memberikan informasi kepada istrinya, mereka memberikan informasi sepengetahuan mereka demi kesehatan ibu hamil dan juga janin dikandungannya. Sebagian besar suami memberikan dukungan emosional dengan membantu meringankan pekerjaan istrinya agar tidak mengalami kelelahan. Komunikasi pada saat kehamilan dibutuhkan untuk mengurangi kecemasan, membantu ibu hamil untuk mencurahkan perasaannya, dan sebagai media diskusi mengenai perkembangan kehamilannya. Semua informan telah menyediakan dana khusus untuk persiapan persalinan walaupun mereka memiliki penghasilan menengah kebawah. Mereka juga meluangkan waktunya untuk menemani istrinya untuk melakukan pemeriksaan, namun hanya sebagian kecil yang menemani istri hingga masuk keruang pemeriksaan. Semua informan memberikan makanan tambahan berupa susu dan biskuit untuk menambah asupan gizi ibu hamil dan mereka juga akan memenuhi keinginan istrinya selama hal tersebut tidak mengganggu kehamilannya. Hal ini merupakan suatu wujud perhatian oleh suami. Sebagian besar suami memberikan motivasi dan respon baik ketika istrinya rajin untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Semua suami memberikan dukungan untuk istrinya untuk meyakinkan bahwa ibu hamil dalam kondisi sehat dan untuk mendeteksi dini apabila terdapat tanda bahaya kehamilan. Respon suami yang baik saat istri berusaha menjaga asupan makanannya dapat membantu ibu hamil untuk memelihara status gizi ibu hamil dan meningkatkan status gizinya. | en_US |
