dc.description.abstract | Pengendalian hama dengan mengandalkan bahan kimia sebagai pestisida banyak mencemari lingkungan. Oleh karena itu perlu penanganan pengendalian hama secara terpadu yaitu konsep PHT (Pengendalian Hama Terpadu). Salah satu konsep PHT adalah menggunakan musuh alami. Rhinocoris fuscipes merupakan musuh alami yang memiliki kisaran inanng luas sebagai predator. Aplikasi musuh alami di lapang perlu dipersiapkan salah satunya adalah dalam proses augmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biologi R. fuscipes melalui tingkat fekunditas, fertilitas, longivitas dan sex ratio dalam produksi massal yang diberikan inang pengganti berupa Corcyra cephalonica. Metode penelitian yang digunakan adalah tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan yang dilakukan adalah memperbanyak R. fuscipes dari lapang dan selanjutnya dilakukan tahap pelaksanaan R. fuscipes yang diberi pakan C. cephalonica. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan inang pengganti berupa C.cephalonica berpengaruh terhadap biologi R. fuscipes. Telur R. fuscipes berukuran panjang rata-rata 1,28 ± 0,03 mm dengan jumlah rata-rata mencapai 101 butir per satu ekor R. fuscipes betina. R. fuscipes mengalami 5 tahap nimfa yang diketahui dari hasil uji morfometri. R. fuscipes mengalami masa preoviposisi 7 hari, oviposisi 19 hari, dan post-oviposisi 10 hari. Fertilitas R. fuscipes adalah 72%-90%. Longivitas imago jantan adalah 23.3 hari, dan betina 34.6 hari. Presentase jumlah rata-rata R. fuscipes jantan adalah 47%, dan untuk R. fuscipes betina adalah 53%, sedangkan perbandingan sex ratio antara R. fuscipes jantan dengan R. fuscipes betina adalah 3 : 4. Fekunditas, fertilitas, dan longivitas R. fuscipes pada C.cephalonica dalam penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan di lapang. | en_US |