dc.description.abstract | Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran,
dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi diksi, struktur, dan logikanya.
Penggunaan kalimat efektif harus diperhatikan dalam penulisan berita dalam suatu
majalah, termasuk majalah PRIMA. Majalah kampus PRIMA Universitas Jember
berisi beberapa rubrik, salah satu dari rubrik tersebut adalah rubrik Laput. Rubrik
Laput merupakan suatu laporan tentang fakta dan opini yang memuat berita utama,
sehingga dijadikan tema utama dalam majalah PRIMA. Dalam rubrik Laput majalah
PRIMA edisi 34-37 umumnya terdapat penggunaan kalimat tidak efektif.
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan menjadi dua, yaitu: (1) bagaimanakah
bentuk ketidakefektifan kalimat dalam rubrik Laporan Utama (Laput) majalah
kampus PRIMA FISIP Universitas Jember? (2) faktor-faktor apakah yang
menyebabkan ketidakefektifan kalimat dalam rubrik Laporan Utama (Laput) majalah
kampus PRIMA FISIP Universitas Jember?. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) bentuk ketidakefektifan kalimat dalam
rubrik Laporan Utama (Laput) majalah kampus PRIMA FISIP Universitas Jember, (2)
faktor-faktor ketidakefektifan kalimat dalam rubrik Laporan utama (Laput) majalah
kampus PRIMA FISIP Universitas Jember.
Rancangan dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Sumber datanya rubrik Laput majalah PRIMA FISIP Universitas Jember edisi 34-37.
Data berupa kalimat yang diindikasikan tidak efektif yang terdapat dalam rubrik
Laporan utama (Laput) majalah kampus PRIMA FISIP Universitas Jember.
Penentuan korpus dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
area. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Analisis
data menggunakan metode alir yang terdiri atas tiga proses kegiatan yaitu: (1) reduksi
data (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi data.
Hasil dan pembahasan dalam penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
kalimat tidak efektif yang terdapat rubrik Laput majalah PRIMA edisi 34-37 antara
lain: (1) ketidakgramatikalan kalimat berupa kesalahan penggunaan imbuhan dan
penggunaan anteseden kosong di mana; (2) Ketidaklogisan kalimat berupa
ketidaklogisan hubungan antara subjek dan predikat; (3) Ketidakpaduan berupa
ketidaktepatan penggabungan dan pemenggalan kalimat; (4) Kerancuan kalimat
berupa kerancuan kalimat aktif dan pasif, serta kerancuan penyusunan kalimat
majemuk menimbulkan kemenduaan arti; (5) Ketidaksejajaran kalimat berupa
ketidaksejajaran bentuk-bentuk kata yang dipakai; dan (6) Ketidakhematan berupa
penggunaan kata-kata yang berlebihan menyebabkan ketidakjelasan maksud kalimat
sehingga membuat pembaca menjadi bingung dan penyampaian informasi dari
penulis ke pembaca tidak berjalan dengan maksimal. Faktor-faktor ketidakefektifan
kalimat dapat berupa faktor kompetensi berupa kurangnya pemahaman penulis dan
editor mengenai penyusunan kalimat efektif dan mengenai konsep jenis-jenis berita.
Selain faktor kompetensi, terdapat faktor performansi berupa minimnya fasilitas,
kurangnya waktu dalam menulis, kepadatan aktivitas yang mengiringi proses
penulisan berita, dan kurangnya pengalaman dalam menulis berita.
Adapun saran dalam penelitian ini: (1) bagi mahasiswa PBSI, hendaknya
memperbanyak membaca buku-buku pedoman berbahasa Indonesia dan berlatih
menggunakan kalimat efektif dalam bahasa tulis maupun lisan, (2) bagi pengelola
majalah PRIMA, hendaknya mempunyai tim korektor bahasa dalam memeriksa dan
membetulkan kesalahan-kesalahan bahasa setiap berita yang akan diterbitkan, dan (3)
bagi peneliti selanjutnya yang meneliti kesalahan kalimat hendaknya membekali diri
dengan pengetahuan tentang kaidah bahasa Indonesia secara teori maupun praktik. | en_US |