dc.description.abstract | Jumlah perokok anak-anak dan remaja di Jawa Timur mencapai sekitar
2.839.115 jiwa dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Permata, 2016).
Jumlah rerata batang rokok yang dihisap penduduk umur ≥10 tahun di Provins i
Jawa Timur adalah 11,5 batang (Riskesdas, 2013:135). Alasan yang
melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja secara umum yaitu faktor
lingkungan dan individu. Rokok tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan
pada tingkat fisik namun juga emosionalnya. Pada umumnya remaja menjadi
anggota kelompok usia sebaya (peer group). Peer group memiliki peran yang
akan mempengaruhi anggotanya untuk melakukan suatu kebiasaan demi
memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin. Peer group memiliki peran antara
lain reinforcement social, modeling, objek perbandingan sosial dan persuasi yang
dilakukan pengkritik dan agen. Mahasiswa dapat dikatakan sebagai remaja karena
mereka memiliki rentang usia 10-24 tahun. Remaja merasakan bukan kanakkanak
lagi, akan tetapi masih belum mampu memegang tanggung jawab layaknya
orang dewasa.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran peer group dengan niat
untuk berhenti merokok pada mahasiswa perokok. Penelitian ini merupakan
penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian
ini adalah Mahasiswa Universitas Jember. Dikarenakan tidak adanya data terkait
mahasiswa perokok, maka dilakukan studi pendahuluan dengan mengambil 300
mahasiswa aktif secara random sebagai populasi. Berdasarkan studi pendahuluan
tersebut didapatkkan hasil sebesar 16% mahasiswa merupakan mahasiswa
perokok. Sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 64 responden. Variabel
bebas pada penelitian ini adalah peran peer group meliputi reinforcement social modeling, objek perbandingan sosial, dan persuasi yang dilakukan pengkritik dan
agen. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah niat untuk berhenti
merokok. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan menggunakan
instrumen kuesioner. Selanjutnya, analisis data menggunakan analisis univariat,
analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan uji regresi
logistik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat karakteristik responden
yaitu meliputi angkatan, fakultas, umur, status pendidikan, dan jenis kelamin.
Mayoritas responden merupakan angkatan 2014 yang berasal dari Fakultas
Hukum, dan memiliki rata-rata umur 19-24 tahun (remaja akhir). Responden
sebagian besar menempuh status pendidikan S1, dan seluruh responden berjenis
kelamin laki-laki. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peran peer group
meliputi reinforcement social, modeling, objek perbandingan sosial, dan persuasi
yang dilakukan pengkritik dan agen, memiliki hubungan dengan niat untuk
berhenti merokok pada mahasiswa perokok. Persuasi yang dilakukan pengkritik
dan agen merupakan variabel yang paling berhubungan dengan niat untuk
berhenti merokok pada mahasiswa perokok.
Saran yang diberikan bagi dinas terkait, yaitu sebagai bahan masukan bagi
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dalam upaya optimalisasi tindakan promotif
dalam menanggulangi masalah rokok melalui kegiatan sosialisasi di setiap
posyandu dengan menjadikan remaja sebagai kelompok sasaran pada kegiatan
tersebut. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dapat melakukan kerja sama dengan
lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, pondok pesantren, maupun
dengan masyarakat umum terkait pembentukan peer group untuk menanggulangi
permasalahan rokok pada kalangan remaja. Dinas Kesehatan Kabupaten jember
dapat melakukan kerjasama lintas sektoral terkait penelitian dalam upaya
menangani permasalahan rokok di kalangan masyarakat. Kerja sama lintas
sektoral bisa dengan pihak Universitas Jember sebagai lembaga tertinggi di
bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember bisa melakukan advokasi untuk pembentukan Peraturan Daerah (Perda)
ataupun Peraturan Bupati (Perbup) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa
produk tembakau bagi kesehatan, pada pasal 49 yang menyatakan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok.
Bagi Universitas Jember dapat membuat kebijakan di bidang akademik dengan
memasukkan isu-isu tentang kesehatan di beberapa mata kuliah setiap fakultas
atau melalui pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PK2Maba). Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember dapat melakukan advokasi kepada
rektor Universitas Jember untuk membuat kebijakan terkait larangan merokok di
area kampus, pemasangan spanduk, baliho, ataupun media promosi lainnya terkait
kawasan bebas rokok dan terkait bahaya rokok. | en_US |