dc.description.abstract | Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi dan energi serta lahir dan berkembang melalui langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan serta penemuan teori dan konsep. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa terkadang metode praktikum jarang dilakukan karena keterbatasan media yang mendukungnya atau karena karakter materi yang sulit untuk dipraktikumkan. Sehingga ada beberapa keterampilan dan penguasaan konsep yang kurang terserap baik oleh siswa. Salah satu keterampilan yang penting yang harus dimiliki oleh siswa adalah keterampilan proses sains. Karena keterampilan proses sains memiliki peranan penting dalam menemukan konsep sains dan mengembangkan keterampilan-keterampilan mendasar sehingga siswa dapat memahami konsep yang dipelajari. Keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa akan memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep fisika yang dipelajari. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa, diperlukan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Salah satu model pembelajaran yang valid dan efektif untuk membangun keterampilan proses sains adalah dengan menggunakan model collaborative creativity (CC). Untuk mendukung model pembelajaran Collaborative Creativity (CC) diperlukan sebuah media pembelajaran. Media mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang membantu proses pembelajaran fisika adalah virtual laboratory atau laboratorium virtual. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan kemampuan proses sains siswa selama menggunakan model pembelajaran collaborative creativity (CC) berbantuan virtual laboratory di SMA. 2) Mengkaji pengaruh model pembelajaran collaborative creativity (CC) berbantuan virtual laboratory terhadap pengusaan konsep siswa di SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen. Dalam menentukan tempat penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling area. | en_US |