dc.description.abstract | Hewan reptil pada umumnya adalah hewan yang menakutkan dan menjijikan sehingga tidak ada manusia yang mendekati hewan tersebut, manusia bila bertemu dengan hewan reptil timbul hasrat untuk membunuhnya. Berbeda sekali dengan zaman modernisasi seperti saat ini hewan reptil sudah menjadi hewan peliharaan dan mempunyai simbol status, nilai sosial yang tinggi dan aman serta ramah untuk dijadikan hewan peliharaan. Komunitas reptil di Banyuwangi yang bernama Banyuwangi Reptil Community (BRC) adalah salah satu komunitas yang menampung masyarakat yang mempunyai hobi memelihara hewan reptil apapun itu jenisnya. Komunitas pecinta reptil menjadi ajang tukar pikiran atau pengetahuan tentang hewan reptil sesama anggota dalam komunitas pecinta hewan reptil tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses objektivasi hewan reptil sebagai hewan peliharaan dikalangan anggota Banyuwangi Reptil Community (BRC). Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Menurut Berger dan Luckmann kehidupan sehari-hari individu tidak terlepas dari realitas obyektif dan realitas subyektif. Kenyataan hidup sehari-hari tampaknya sudah diobyektifasi. Artinya, sudah dibentuk oleh suatu tatanan obyek-obyek yang sudah diberi nama sejak sebelum individu lahir, kenyataan hidup sehari-hari itu selanjutnya menghadirkan diri kepada individu sebagai suatu dunia intersubyektif, intersubyektif ini membedakan dengan tajam kehidupan sehari-hari dari kenyataan-kenyataan lain yang individu sadari (Berger dan Luckmann 1990 :32-33). | en_US |