dc.description.abstract | Makanan berpati seperti singkong, dan sagu sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai sumber makanan alternatif pengganti beras. Tanaman singkong sebagai makanan pokok alternatif tentunya harus memiliki standar tertentu agar layak dikonsumsi dan memiliki kualitas yang mirip atau bahkan melebihi kualitas makanan pokok seperti beras. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan pengaruh terhadap pengolahan makanan berpati, khususnya singkong. Tanaman singkong dapat diolah menjadi tepung singkong atau tepung MOCAF (Modified Cassava Flour). Tepung MOCAF kulitas unggul berasal dari singkong dengan kualitas unggul. Permasalahan yang dihadapi oleh peneliti adalah bagaimana singkong dapat dikatakan sebagai singkong kualitas unggul sebagai bahan baku pembuatan tepung MOCAF. Permasalahan ini deselesaikan oleh peneliti dengan malakukan penghitungan kualitas singkong dengan parameter kriteria singkong yang terdiri dari varietas, masa panen, kadar air, kondisi, dan kandungan pati singkong, yang diolah menggunakan metode Promethee.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu pengumpulan data, penghitungan manual, dan pembangunan sistem dengan menerapkan SDLC model waterfall. Tahap pengumpulan data mendapatkan hasil berupa bobot dari kriteria singkong yang kemudian diolah menggunakan metode Promthee secara manual. Hasil perangkingan ini dapat dijadikan dasar bagi pengelola singkong sebagai acuan standar kualitas singkong sesuai dengan kebijakan masing-masing pengelola. Penelitian ini menggunakan 3 sample data singkong. Berdasarkan penghitungan yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa urutan perangkingan dari nilai terbesar adalah Sample 1 (0.7) – Sample 2 (-0.1) – Sample 3 (-0.6). Sample 1 dengan nilai 0.7 merupakan singkong dengan kualitas paling unggul. | en_US |