Show simple item record

dc.contributor.advisorSetyanti, Sri Wahyu Lely Hana
dc.contributor.advisorHandriyono
dc.contributor.authorWilujeng, Sri Rahayu
dc.date.accessioned2018-07-31T03:09:30Z
dc.date.available2018-07-31T03:09:30Z
dc.date.issued2018-07-31
dc.identifier.nim160280101042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86794
dc.description.abstractBerdasarkan undang-undang RI nomor 32 Tahun 2004 dengan perubahannya yang terakhir yaitu undang-undang RI momor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah bahwa otonomi daerah merupakan hak wewenang serta kewajiban daerah otonom untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah telah ditetapkan undang-undang nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah. Kedua peraturan Perundang-undangan inilah yang menjadikan momentum penting dalam reformasi pengelolaan keuangan daerah. Salah satu kewenangan daerah berdasarkan undang - undang otonomi daerah ini adalah pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah harus mendasarkan pada tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance), artinya pengelolaan keungan daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat bagi masyakarat Pengelolaan keuangan daerah merupakan suatu hal yang menjadi fokus perhatian dari kinerja pemerintah. Untuk pencapaian kinerja ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi didalamnya. Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu pimpinan organisasi dituntut kemampuannya untuk mengelolanya dengan baik, mengingat karateristik sumber daya manusia berbeda-beda. Sumber daya manusia yang ada pada organisasi harus responsif agar efektifitas dan produktifitas kerja tercapai. Berbagai faktor sumber daya manusia yang mempengaruhi dalam pencapaian kinerja organisasi sehingga perlu mendapatkan perhatian . Penelitian dilaksanakan pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Jember dengan responden seluruh pegawai Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Jember. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus atau sample jenuh. Penelitian ini menggunakan metode analisa data statistik deskriptif dan analisa jalur ( Path Analysis ), dengan 2 (dua ) variabel bebas yaitu budaya kerja (X1) dan motivasi (X2 ) , 1 (satu) variabel terikat kinerja organisasi (Y) dan 1 (satu) variabel intervening yaitu komitmen organisasi ( Z) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya kerja terhadap komitmen organisasi., motivasi terhadap komitmen organisasi budaya kerja terhadap kinerja organisasi , motivasi terhadap kinerja organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, motivasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, budaya kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi, motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBudaya Kerja dan Motivasien_US
dc.subjectKinerja Organisasien_US
dc.subjectIntervening Komitmen Organisasien_US
dc.subjectBadan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerahen_US
dc.subjectJemberen_US
dc.titlePengaruh Budaya Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Organisasi dengan Intervening Komitmen Organisasi Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record