Analisis Potensi Kandungan Besi Pada Pasir Melalui Induksi Elektromagnetik
Abstract
Pasir besi adalah endapan pasir yang mengandung partikel besi (magnetit)
yang umumnya terdapat di sepanjang pantai. Pasir besi secara umum banyak
dipakai dalam industri sebagai bahan baku pabrik baja dan bahan magnet dengan
memanfaatkan bijih besinya. Proses terbentuknya pasir besi karena penghancuran
oleh cuaca, air permukaan, dan gelombang terhadap batuan asal yang mengandung
mineral besi seperti magnetit, ilmenit, dan oksida besi, kemduian terakumulasi
(sedimentasi) serta tercuci oleh gelombang air laut. Sedimen adalah partikel organik
dan anorganik yang terakumulasi secara bebas. Sebaran sedimen yang terjadi di
daerah pantai merupakan hasil interaksi dari masukan baik yang dihasilkan sistem
fluvial ataupun dari laut. Sistem fluvial berasosiasi dengan bentang lahan
penumpukan sedimen seperti sungai besar. Pada dasarnya bentuk lahan ini
disebabkan akibat proses air yang mengalir baik yang memusat (sungai) maupun
aliran permukaan bebas (overland flow). Pasir besi terutama berasal dari batuan
basaltik dan andesitik vulkanik. Syarat utama yang memicu terbentuknya pasir besi
adalah gunung api, dan sungai yang mengalir ke pantai.
Pulau Jawa memiliki potensi besar pasir besi yaitu di pantai selatan.
Provinsi Jawa Timur adalah salah satu daerah yang mempunyai potensi kekayaan
alam berupa hasil tambang yang melimpah dan salah satunya di kawasan kabupaten
Lumajang. Wilayah kabupaten Lumajang mempunyai potensi cadangan pasir besi
paling luas di Indonesia dengan potensi bahan galian golongan C dan golongan B.