Kualitas Hidup Pasien Rehabilitasi Rawat Jalan Di Badan Narkotika Nasional Kabupaten Lumajang
Abstract
Kasus penggunaan narkotika dan permasalahan yang timbul dari pemakaian narkotika semakin meluas dan meningkat setiap tahun. Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) menyatakan bahwa data nasional pengguna Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif (Napza) Jawa Timur pada tahun 2016 ada di posisi nomor 2 sebesar 265.871 (Firdaus et al, 2017:3). Kabupaten Lumajang merupakan salah satu tempat rehabilitasi rawat jalan yang menjadi tujuan umum dari Kabupaten yang ada disekitarnya, selain itu BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten) Lumajang memiliki jumlah pasien lebih banyak daripada tempat rehabilitasi lain yang ada di Provinsi Jawa Timur. Penggunaan napza akan memberikan dampak negative diantaranya kesehatan fisik, dampak psikologis, dampak sosial, dan dampak ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas hidup pasien rehabilitasi rawat jalan khususnya dalam hal kualitas psikologis dan hubungan sosial di BNNK Lumajang
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lumajang, tepatnya di Badan Narkotika Nasional Kabupaten Lumajang yang mempunyai klinik yang bernama Klinik Mustasyifa.Penelitian ini dilakukan sejak bulanJanuari sampai dengan akhir bulan Februari 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rehabilitasi rawat jalan di BNN Kabupaten Lumajang sebesar 56 responden. Semua anggota populasi dalam penelitian ini diambil sebagai sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden pasien rahabilitasi rawat jalan Badan Narkotikan Nasional Kabupaten Lumajang didominasi oleh responden kategori usia 15 – 19 tahun sebesar 16 responden (28.6 %), responden berjenis kelamin laki – laki sebesar 53 responden (94.6 %), responden dengan tingkat pendidikan terakhir SMP sebesar 24 responden (42.9%), responden bekerja sebesar 29 responden (51.8 %), dan responden dengan lama rehabilitasi < 6 bulan sebesar 40 responden (71.4 %). Distribusi kualitas psikologi pasien rehabilitasi rawat jalan di Badan Narkotika Nasional Kabupaten Lumajang dari sembilan kriteria penilaian yaitu body image, self-esteem, perasaan positif, perasaan negatif, kemampuan berpikir, penampilan/ gambaran jasmani, kemampuan belajar, kemampuan mengingat, dan kemampuan konsentrasididominasi oleh responden dengan kualitas psikologi yang baik sebesar 18 responden (32.14%). Distribusi hubungan sosial pasien rehabilitasi rawat jalan di Badan Narkotika Nasional Kabupaten Lumajang dari tiga kriteria penilaian yaitu kepuasan berhubungan, kegiatan seksual, dan dukungan sosial didominasi oleh responden dengan hubungan sosial yang sangat baik sebesar 28 responden (50 %).
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah perlu adanya program penyuluhan sebagai upaya pencegahan penggunaan Napza dimana Badan Narkotika Nasional Kabupaten Lumajang bekerja sama dengan instansi terkait seperti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Perlu adanya program keberlanjutan pasca rehabilitasi seperti konseling psikologi. Program ini bertujuan untuk mencegah pasien rehabilitasi yang sembuh kembali menggunakan Napza.Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan setiap variabel, apakah tiap variabel berhubungan atau tidak terhadap kualitas hidup pasien rehabilitasi. Serta penelitian terkait kesehatan fisik dan kondisi lingkungan pasien rehabilitasi Napza.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]