Show simple item record

dc.contributor.advisorROHMAWATI, Ninna
dc.contributor.advisorNINGTIYAS, Farida Wahyu
dc.contributor.authorBELLAH, Risah
dc.date.accessioned2018-07-27T07:58:08Z
dc.date.available2018-07-27T07:58:08Z
dc.date.issued2018-07-27
dc.identifier.nimNIM152110101255
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86613
dc.description.abstractNelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari- hari. Nelayan merupakan jenis pekerjaan yang mengandalkan tenaga fisik yang kuat dan stamina yang fit, untuk menghindari kelelahan dan rasa kantuk yang membahayakan, maka sebagian besar masyarakat nelayan mempunyai kebiasaan mengkonsumsi kopi setiap hari sebanyak 1-3 cangkir/hari. Kebiasaan mengkonsumsi kopi itu sudah turun menurun mulai dari kelompok nelayan tua hingga kelompok nelayan muda. Kandungan kopi yang terkenal adalah kafein. Kafein memiliki efek meningkatkan tekanan darah dan dapat memicu hormon stres yang mengakibatkan emotional eating atau kebutuhan makanan yang menyenangkan. Kebutuhan makan yang tidak terkontrol akan mengakibatkan peningkatan lemak perut sehingga berat badan semakin bertambah. Selain itu peningkatan berat badan pada peminum kopi juga terjadi karena penggunaan gula dalam kopi yang berlebihan. Gula dapat mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan tubuh resisten terhadap insulin, karena lemak di perut bertambah dan bisa memicu terjadinya obesitas apabila dikonsumsi dalam jangka panjang. Obesitas berakibat terhadap timbulnya penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif saat ini sering muncul di negara berkembang seperti Indonesia, salah satunya adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Di Indonesia pada tahun 2013 prevalensi hipertensi tertinggi terdapat pada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 30,9%. Penyakit hipertensi menempati rangking ketiga dari jumlah 15 penyakit terbesar di Desa Puger Kecamatan Puger Kabupaten Jember yang dikenal sebagai daerah pantai dan banyak nelayan. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara konsumsi kopi, status gizi, dan tekanan darah pada nelayan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan design penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Puger Kulon dan Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat nelayan di Desa Puger Kulon dan Puger Wetan sebanyak 715 jiwa. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner, pengukuran, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar masyarakat nelayan memiliki pola konsumsi kopi yang terdiri dari jenis kopi instan murni, frekuensi minum kopi 3 cangkir/hari, lama minum kopi 6-10 tahun, jumlah bahan tambahan yang digunakan gula 2 sendok teh, dan jumlah kopi 1 bungkus untuk kopi instan, 2 sendok teh untuk kopi murni/bubuk. Sebagian besar status gizi masyarakat nelayan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) dalam kategori normal. Sebagian besar masyarakaat nelayan memiliki status tekanan darah diatas normal. Tidak terdapat hubungan antara konsumsi kopi (jenis kopi p=0,076, frekuensi minum kopi p=0,566, lama minum kopi p=0,793 jumlah bahan tambahan yang digunakan p=0,935, dan jumlah kopi p=0,327) dengan status gizi pada masyarakat nelayan di Desa Puger Kulon dan Puger Wetan. Hasil uji statistik tingkat konsumsi kopi (jenis kopi p=0,219, frekuensi minum kopi p=0,206, lama minum kopi p=0,204, jumlah bahan tambahan yang digunakan p=0,063, dan jumlah kopi p=0,662) dengan status tekanan darah didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi dengan tekanan darah. Tidak terdapat hubungan secara signifikan antara status gizi dengan tekanan darah pada masyarakat nelayan di Desa Puger Kulon dan Puger Wetan p -value (0,082) > 􀀂 (0,05). Hal ini menunjukkan konsumsi kopi pada nelayan tidak berpengaruh terhadap status gizi, maupun kenaikan tekanan darah. Dan status tekanan darah nelayan juga tidak dipengaruhi oleh status gizi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152110101255;
dc.subjectKopien_US
dc.subjectStatus Gizien_US
dc.subjectTekanan Darahen_US
dc.subjectMasyarakat Nelayanen_US
dc.subjectDi Desa Puger Kulon Dan Puger Wetanen_US
dc.titleKonsumsi Kopi, Status Gizi, Dan Tekanan Darah Pada Masyarakat Nelayan Di Desa Puger Kulon Dan Puger Wetan (Studi Di Desa Puger Kulon Dan Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record