Show simple item record

dc.contributor.authorCintya Anggi Novita Sari
dc.date.accessioned2013-12-12T08:25:07Z
dc.date.available2013-12-12T08:25:07Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM090803102051
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8653
dc.description.abstractDari hasil Kuliah Kerja Nyata di PT. Bank Jatim Cabang Jember selama kurang lebih 1 Bulan mulai tanggal 14 september 2012 sampai dengan 15 Oktober 2012, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Pelaksanaan prosedur administrasi kliring kredit dan kliring debet pada PT. Bank Jatim Cabang Jember : a. Prosedur pelaksanaan kliring kredit di Bank Jatim cabang jember menggunakan system online. Jadi petugas kliring hanya perlu menginput data di computer yang terhubung langsung ke Bank Indonesia dan bank peserta kliring lainnya. Bank jatim sendiri menggunakan system berakar atau coordinator pada setiap kantor cabang. Semua data kliring kredit dikumpulkan ke Bank Jatim Cabang jember, kemudian dikirim ke kantor pusat. Ada dua fase dalam pelaksanaan kliring kredit, yaitu : 1. Fase pertama dilaksanakan pukul 10.00 wib. Dalam fase ini seluruh data- data dikirim ke kantor pusat. 2. Fase kedua dilaknakan pkul 14.00 wib. Setelah data terkumpul di cabang coordinator (bank Jatim cabang jember) dikirim ke kantor pusat. Maka bank jatim cabang utama mentransfer data ke BI. Bank Indonesia disini berfungsi sebagai perantara antar kantor pusat. Bank Indonesia mengirim data-data tersebut ke bank kantor pusat masing- masing dalam hal ini bank peserta kliring. Lalu dikirim ke kantor cabang tujuan. b. Prosedur pelaksanaan kliring debet. Nasabah diharuskan ke teller, lalu teller menginpit data sesuai data yang tertera pada cek dan bilyet giro. Seperti nomor rekening, nomor cek, nominal, bank yang dituju. Lalu data tersebut diserahkan ke petugas kliring untuk diregister kemudian diinput ke computer TPK ( Tempat Pelaksanaan Kliring). Petugas kliring kemudian membuat data tersebut menjadi soft copy dan hard copy. Softcopy disserahkan ke BI. Hard copy diserahkan kepada bank yang dituju. Fase pertama dinamakan sebagai fase penyerahan. Dalam fase ini bank peserta kliring berkumpul di BI dan saling menyerahkan warkat. 89 90 Setiap Bank berkewajiban untuk mengecek kelengkapan administrasi, tanggal jatuh tempo pencairan/kadaluarsa, tanggal stempel, materai, nama cabang. Maka petugas kliring BI mengolah data yang berbentuk soft copy. Data tersebut dipilah-pilah sesuai dengan bank tertuju. Dalam data tersebut terdapat inword yang berisi data tentang total cek atau BG yang masuk dari mana dan dengan total cek atau BG tersebut.Fase kedua adalah fase pengembalian. Dalam fase ini Bank akan mengembalikan warkat tersebut ke bank jika proses kliring gagal atau dana pada bank tidak mencukupi. Dalam prosedur Administrasi kliring, ada beberapa langkah.Nasabah ke customer servise lalu menulis slip transfer ( nama pengirim, no telp,penerima(no rekening penerima, nama bank dituju)).Penulisan tidak boleh ada yang salah, apabila terdapat kesalahan maka pihak BI akan meretur ke bank tersebut. Jadi nasabah harus teliti dalam penulisan slip transfer. Dalam kliring terdapat system kalah menang kliring. Bank dinyatakan menang kliring apabila apabila nilai total warkat masuk nilainya lebih banyak dari pada warkat yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya bank dinyatakan kalah kliring apabila nilai warkat keluar lebih besar nilainya dari pada warkat masuk. Adakalanya warkat kliring tidak memenuhi beberapa persyaratan sehingga tidak dapat dilakukan pemrosesan lebih lanjut, bila hal itu terjadi maka akan dilakukan retur pada warkat tersebut. Pada dasarnya secara umum ada dua macam warkat dalam penyelenggaraan kliring,dua warkat tersebut adalah : a. Warkat debet : cek, bilyet giro dan nota debet. b. WArkat kredit : nota kredit dan nota kredit kliring. Suatu bank akan menang kliring apabila mutasi debet giro pada Bank Indonesia lebih besar dari mutasi kredit pada giro tersebut, sehingga rekening giro pada Bank Indonesia akan bertambah. Suatu bank akan kliring apabila mutasi debet giro lebih kecil daripada mutasi kredit pada giro tersebut, sehingga rekening giro pada Bank Indonesia akan berkurang. Bank yang kalah kliring mengakibatkan semakin kecilnya reserve requirement yang harus dipelihara pada Bank Indonesia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090803102051;
dc.subjectADMINISTRATIVE IN THE PAYMENT CLEARING GIRALen_US
dc.titleADMINISTRATIVE IN THE PAYMENT CLEARING GIRAL PT. BANK JATIM BRANCH JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record