dc.description.abstract | Dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar PAUD 1994, disebutkan
bahwa pengembangan daya cipta adalah kegiatan yang bertujuan untuk membuat
anak kreatif, yaitu fleksibel, berfikir serta berolah tangan dan berolah tubuh sebagai
latihan motorik kasar dan motorik halus. Oleh karena itu, daya cipta harus ada dalam
pengembangan, daya pikir, keterampilan, dan motorik, dalam suatu bentuk permainan
yang kreatif, seperti permainan kreatif melalui imajinasi, eksplorasi, dan musik ( Yeni
Rachmawati, 2010:52).
Motorik adalah semua gerakan yang mungkin didapatkan oleh seluruh tubuh,
sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh (Sujiono, 2005:1.3). perkembangan
motorik ada dua, yaitu perkembangan motorik kasar, artinya kemampuan yang
membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, dan perkembangan
motorik halus, artinya gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
saja. Adapun beberapa kegiatan untuk perkembangan motorik kasar, seperti berlari,
melompat, melempar, dan menendang bola. Dan kegiatan untuk perkembangan
motorik halus, seperti bermain bongkar pasang, masak-masakan, bermain pasir, dan
bernyanyi dan berkeliling.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif untuk mengetahui
peranan permainan kreatif bagi perkembangan motorik anak di POS PAUD Mahoni 29 Desa Balung Kulon Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Daerah penelitian atau
tempat penelitian ditetapkan di POS PAUD Mahoni 29 Desa Balung Kulon
Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Informan kunci pada penelitian ini yaitu
pendidik POS PAUD Mahoni 29 Desa Balung Kulon Kecamatan Balung Kabupaten
Jember, dengan jumlah keseluruhan dua orang pendidik yang mengajar di kelas B dan
informan pendukung yaitu satu pengelola dan 15 ibu dari peserta didik di kelas B
dengan jumlah keseluruhan 15 peserta didik.
Metode yang digunakan dalam memperoleh data pada penelitian ini yaitu
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informasi
yang diperoleh melalui wawancara dengan informan kunci dan informan pendukung.
Hasil penelitian yang dilakukan pada 15 peserta didik kelas B di POS PAUD
Mahoni 29 Desa Balung Kulon Kecamatan Balung Kabupaten Jember menunjukkan
bahwa sebagian besar peserta didik perkembangan motoriknya sudah baik, hal ini
dibuktikan saat peserta didik melakukannya dengan permainan yang disiapkan oleh
pendidik.
Dalam mengembangkan motorik kasar, pendidik POS PAUD Mahoni 29
memberikan kegiatan bermain di luar kelas dengan meyediakan ruang gerak yang
bebas bagi peserta didik untuk berlari, berlompat, dan menggerakkan tubuh dengan
cara-cara yang tidak terbatas dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan pendidik.
Sedangkan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus, pendidik POS PAUD
Mahoni 29 menyediakan permainan seperti bermain bongkar pasang, masak-
masakan, melipat kertas, menempel kertas, dan sebagainya. Kegiatan permainan ini
diberikan pendidik, agar perkembangan motorik peserta didik dapat berkembang
dengan baik dan sempurna dengan stimulasi yang terarah dan terpadu.
Dengan dilakukan permainan yang berperan dalam perkembangan motorik,
pendidik dapat memantau perkembangan motorik peserta didiknya. Maka akan
terlihat peserta didik yang mulai berkembang motoriknya, karena dapat melakukan
permainan dengan benar, seperti cara bermain, cara menyusun, cara memperagakan,
dan tentunya cara berfikir kreatif dalam bermain. Tetapi ada juga peserta didik yang perkembangan motoriknya belum terlatih seperti teman-teman yang lainnya, hal ini
terjadi karena anaknya yang pasif, emosi tidak terkontrol, dan sulit dikendalikan
tingkah lakunya. Jadi saat kegiatan bermainpun, mereka lebih senang menjahili
temannya, merebut mainan milik temannya, bahkan ada yang hanya diam tidak mau
bermain. Keadaan ini yang membuat pendidik menjadi kewalahan karena anak
terkadang sulit diatur.
Pendidik memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan motorik
anak. Sebaiknya pendidik lebih bertindak untuk mendekati peserta didik yang kurang
memperhatikan pembelajaran, khususnya tentang permainan kreatif dalam
pengembangan motorik, seperti peserta didik yang kurang aktif, kurang berfikir
kreatif, dan emosil tidak terkontrol. Agar perkembangan motorik mereka bisa
seimbang dengan teman yang lainnya, yang tentunya melalui permainan yang
mengacu pada gerakan-gerakan motorik.
Jadi kesimpulannya bahwa permainan kreatif berperan dalam
mengembangkan kemampuan motorik anak, melalui berbagai macam kegiatan
bermain yang menstimulasi dan melatih ketangkasan motorik yang baik dalam diri
anak. | en_US |