Show simple item record

dc.contributor.advisorHarijanto, Alex
dc.contributor.advisorPrastowo, Sri Handono Budi
dc.contributor.authorSetyaningsih, Eri
dc.date.accessioned2018-07-26T03:51:30Z
dc.date.available2018-07-26T03:51:30Z
dc.date.issued2018-07-26
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86494
dc.description.abstractMedan magnet adalah salah satu konsep fisika yang diberikan kepada siswa SMA kelas XII dan salah satu materi yang terdapat dalam soal Ujian Nasional, sehingga penting bagi siswa untuk memahami konsep-konsep pada materi medan magnet. Konsep-konsep tersebut harus dipahami baik dari segi fisis maupun matematis. Namun, siswa seringkali memiliki pemahaman konsep yang berbeda dengan para ilmuwan atau mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi adalah pemahaman pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep yang diyakini oleh para ahli atau ilmuwan. Salah satu instrumen tes diagnostik miskonsepsi adalah Three Tier Test, yaitu tes pilihan ganda yang terdiri dari tiga tingkatan, tingkat pertama adalah tes pilihan ganda biasa, tingkat kedua adalah pertanyaan pilihan ganda yang meminta alasan atas jawaban tingkat pertama, dan tingkat ketiga adalah tingkat kepercayaan siswa atas jawaban yang diberikan pada tingkat pertama dan kedua. Instrumen tes diagnostik Three tier test dapat mengungkap tingkat pemahaman siswa yaitu paham konsep, miskonsepsi, menebak dan tidak paham konsep. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami siswa SMA Kelas XII pada materi medan magnet dan menjelaskan persentase siswa SMA Kelas XII yang mengalami miskonsepsi pada materi medan magnet. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 di tiga SMA Negeri di Kabupaten Jember yaitu SMAN 4 Jember, SMAN Ambulu, dan SMAN Balung. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII yang telah memperoleh materi medan magnet dan masing-masing sekolah diambil satu kelas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes diagnostik miskonsepsi Three Tier Test tentang materi medan magnet yang terdiri dari 12 butir soal dan pedoman wawancara siswa untuk mengetahui penyebab miskonsepsi siswa. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari soal UN yang sudah tervalidasi dan buku yang telah tervalidasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu berupa lembar jawaban siswa setelah mengerjakan soal tes diagnostik miskonsepsi Three Tier Test tentang materi medan magnet. Data yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis berdasarkan kategori jawaban Three Tier Test untuk mengklasifikasi siswa yang paham konsep, miskonsepsi, menebak dan tidak paham konsep. Selanjutnya dilakukan wawancara dengan siswa yang mengalami miskonsepsi paling banyak untuk mengetahui penyebab miskonsepsi siswa dan pada masingmasing sekolah diambil satu siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi medan magnet. Persentase siswa kelas XII SMAN di Kabupaten Jember yang mengalami miskonsepsi pada konsep medan magnet yaitu sebesar 64,46%. Secara keseluruhan persentase siswa yang mengalami miskonsepsi tiap butir soal pada materi medan magnet adalah sebagai berikut, pada soal konsep gaya pada partikel bermuatan yang bergerak dalam sebuah medan magnet persentase siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 81,63%, medan magnet pada kawat lurus berarus sebesar 54,08%, medan magnet pada pusat kawat melingkar sebesar 82,65%, medan magnet kawat sejajar berarus sebesar 44,90%, gaya Lorentz pada muatan yang bergerak sebesar 57,14%, medan magnet pada kawat melingkar berarus sebesar 46,94%, gaya magnetik sebesar 81,63%, penerapan konsep magnet sebesar 62,24%, medan magnet di ujung solenoid sebesar 47,96%, gaya Lorentz pada kawat lurus sebesar 60,20%, medan magnet di pusat solenoid sebesar 68,37%, medan magnet pada toroid sebesar 85,71%. Persentase tertinggi siswa paling banyak mengalami miskonsepsi pada konsep medan magnet pada toroid yaitu sebesar 85,71%, sedangkan miskonsepsi terendah pada konsep medan magnet pada kawat sejajar berarus yaitu sebesar 44,90%. Adapun penyebab miskonsepsi siswa yaitu kemampuan siswa serta minat belajar siswa yang kurang. Penelitian ini memberikan manfaat yaitu guru mengetahui letak miskonsepsi siswa sehingga guru dapat segera memberikan penanganan yang tepat dan mengurangi miskonsepsi siswa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMiskonsepsi Materi Medan Magneten_US
dc.subjectMenggunakan Three Tier Testen_US
dc.titleIdentifikasi Miskonsepsi Materi Medan Magnet Menggunakan Three Tier Test Pada Siswa Sma Di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record