| dc.description.abstract | Tanaman masih menjadi sumber utama yang menjadi tumpuan pengobatan beragam penyakit hingga saat ini. Hal ini tidak terlepas dari kemampuam tanaman dalam memproduksi senyawa-senyawa berkhasiat farmakologis. Ketapang merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit seperti penyakit kardiovaskuler,  kulit, liver, pernafasan,  perut, gonorrhea  dan insomnia.  Beragam  manfaat  yang dimiliki  ketapang  menjadikan tanaman ini banyak digunakan untuk pengobatan oleh masyarakat. Ketapang diketahui  memiliki  beberapa senyawa berkhasiat  obat seperti flavonoid,  tannin, triterpen, saponin dan fenolik. Senyawa berkhasiat obat tersebut termasuk dalam golongan metabolit sekunder tanaman.
Proses pemanenan metabolit sekunder pada tanaman seringkali membutuhkan simplisia dengan jumlah besar yang justru tidak sebanding dengan kuantitas senyawa yang dihasilkan. Kondisi ini semakin diperparah dengan meningkatnya jumlah penyakit dan munculnya jenis penyakit baru akhir-akhir ini. Peningkatan   jumlah  penyakit   tentunya  juga  disertai  dengan  peningkatan kebutuhan obat-obatan  yang  masih  bergantung   terhadap  metabolit  sekunder tanaman  sebagai  bahan dasarnya. Jika  kondisi ini berlangsung terus-menerus dalam jangka  panjang,  tidak  menutup  kemungkinan  jika  populasi  suatu  jenis tanaman  akan terancam  punah. Pemanenan  metabolit  pada tanaman  juga tidak dapat dilakukan  setiap saat karena tanaman terutama ketapang bukan termasuk tanaman budidaya yang pertumbuhannya relatif lambat dan hanya dapat dipanen pada musim tertentu.
Fungi endofit menjadi alternatif  baru dalam hal penyediaan senyawa metabolit sekunder berkhasiat obat. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan fungi endofit dalam memproduksi senyawa yang sama dengan inangnya. Fungi endofit adalah  fungi  yang  hidup  dalam  jaringan  tanaman  pada  periode  tertentu  dan mampu membentuk koloni dalam jaringan tanpa membahayakan inang itu sendiri. Kelebihan  yang ditawarkan  oleh fungi endofit  dalam produksi  senyawa  adalah produksi senyawa dengan kuantitas yang lebih banyak serta w aktu produksi yang lebih cepat dan tentunya tidak memberikan efek destruktif terhadap populasi tanaman  inang di alam.  Satu isolat  berhasil  diekstraksi  dari tanaman  ketapang pada penelitian sebelumnya.
Penelitian  ini bertujuan  untuk  mengetahui  jenis  metabolit  sekunder  yang diproduksi  oleh  fungi endofit   tanaman ketapang melalui uji fitokimia, Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan uji bioautografi, mengetahui aktivitas antibakteri senyawa metabolit sekunder fungi endofit tanaman ketapang terhadap bakteri Escherichia  coli dan bakteri Streptococcus  pyogenes  serta menganalisis kelayakan buku ilmiah popular sebagai bahan bacaan masyarakat  yang disusun berdasarkan hasil penelitian.
Penelitian ini  merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode  KLT-Bioautografi   untuk  mengetahui  jenis  serta  aktivitas  antibakteri senyawa metabolit sekunder fungi endofit ketapang. Uji aktivitas antibakteri menggunakan ekstrak kasar etil asetat, ekstrak kloroform dan ekstrak air metabolit sekunder   fungi   endofit   ketapang.   Kontrol   positif   yang   digunakan   yaitu kloramfenikol 0,1 %, dan kontrol negatif yaitu aquades steril.
Berdasarkan uji fitokimia diketahui bahwa fungi endofit ketapang memproduksi  senyawa golongan flavonoid, tanning, terpenoid dan saponin. Uji KLT-Bioautografi  menunjukkan  jenis senyawa flavonoid yang diproduksi fungi endofit ketapang adalah senyawa kuersetin yang tidak memiliki aktivitas penghambatan terhadap bakteri Escherichia coli dan memiliki aktivitas penghambatan terhadap bakteri Streptococcus pyogenes.
Buku ilmiah populer dibuat untuk mempublikasikan  hasil penelitian ini. Kelayakan  produk   buku ilmiah populer ditentukan  melalui  uji validasi  oleh 3 orang validator  yakni validator ahli materi, validator ahli media dan pengguna. Skor   validasi   rata-rata   untuk   produk   buku   ilmiah   populer   yang   disusun berdasarkan hasil penelitian Skrining dan Ekstraksi Metabolit Sekunder Fungi Endofit Ketapang (Terminalia  catappa L.) adalah 49 dengan prosentase  74,3% dan termasuk dalam kualifikasi layak untuk dijadikan bahan bacaan masyarakat. | en_US |