Show simple item record

dc.contributor.advisorNarulita, Erlia
dc.contributor.advisorMurdiyah, Siti
dc.contributor.authorshiddiqi, Imam Faqih As
dc.date.accessioned2018-07-25T14:53:13Z
dc.date.available2018-07-25T14:53:13Z
dc.date.issued2018-07-25
dc.identifier.nim140210103069
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86449
dc.description.abstractTanaman masih menjadi sumber utama yang menjadi tumpuan pengobatan beragam penyakit hingga saat ini. Hal ini tidak terlepas dari kemampuam tanaman dalam memproduksi senyawa-senyawa berkhasiat farmakologis. Ketapang merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit seperti penyakit kardiovaskuler, kulit, liver, pernafasan, perut, gonorrhea dan insomnia. Beragam manfaat yang dimiliki ketapang menjadikan tanaman ini banyak digunakan untuk pengobatan oleh masyarakat. Ketapang diketahui memiliki beberapa senyawa berkhasiat obat seperti flavonoid, tannin, triterpen, saponin dan fenolik. Senyawa berkhasiat obat tersebut termasuk dalam golongan metabolit sekunder tanaman. Proses pemanenan metabolit sekunder pada tanaman seringkali membutuhkan simplisia dengan jumlah besar yang justru tidak sebanding dengan kuantitas senyawa yang dihasilkan. Kondisi ini semakin diperparah dengan meningkatnya jumlah penyakit dan munculnya jenis penyakit baru akhir-akhir ini. Peningkatan jumlah penyakit tentunya juga disertai dengan peningkatan kebutuhan obat-obatan yang masih bergantung terhadap metabolit sekunder tanaman sebagai bahan dasarnya. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus dalam jangka panjang, tidak menutup kemungkinan jika populasi suatu jenis tanaman akan terancam punah. Pemanenan metabolit pada tanaman juga tidak dapat dilakukan setiap saat karena tanaman terutama ketapang bukan termasuk tanaman budidaya yang pertumbuhannya relatif lambat dan hanya dapat dipanen pada musim tertentu. Fungi endofit menjadi alternatif baru dalam hal penyediaan senyawa metabolit sekunder berkhasiat obat. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan fungi endofit dalam memproduksi senyawa yang sama dengan inangnya. Fungi endofit adalah fungi yang hidup dalam jaringan tanaman pada periode tertentu dan mampu membentuk koloni dalam jaringan tanpa membahayakan inang itu sendiri. Kelebihan yang ditawarkan oleh fungi endofit dalam produksi senyawa adalah produksi senyawa dengan kuantitas yang lebih banyak serta w aktu produksi yang lebih cepat dan tentunya tidak memberikan efek destruktif terhadap populasi tanaman inang di alam. Satu isolat berhasil diekstraksi dari tanaman ketapang pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis metabolit sekunder yang diproduksi oleh fungi endofit tanaman ketapang melalui uji fitokimia, Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan uji bioautografi, mengetahui aktivitas antibakteri senyawa metabolit sekunder fungi endofit tanaman ketapang terhadap bakteri Escherichia coli dan bakteri Streptococcus pyogenes serta menganalisis kelayakan buku ilmiah popular sebagai bahan bacaan masyarakat yang disusun berdasarkan hasil penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode KLT-Bioautografi untuk mengetahui jenis serta aktivitas antibakteri senyawa metabolit sekunder fungi endofit ketapang. Uji aktivitas antibakteri menggunakan ekstrak kasar etil asetat, ekstrak kloroform dan ekstrak air metabolit sekunder fungi endofit ketapang. Kontrol positif yang digunakan yaitu kloramfenikol 0,1 %, dan kontrol negatif yaitu aquades steril. Berdasarkan uji fitokimia diketahui bahwa fungi endofit ketapang memproduksi senyawa golongan flavonoid, tanning, terpenoid dan saponin. Uji KLT-Bioautografi menunjukkan jenis senyawa flavonoid yang diproduksi fungi endofit ketapang adalah senyawa kuersetin yang tidak memiliki aktivitas penghambatan terhadap bakteri Escherichia coli dan memiliki aktivitas penghambatan terhadap bakteri Streptococcus pyogenes. Buku ilmiah populer dibuat untuk mempublikasikan hasil penelitian ini. Kelayakan produk buku ilmiah populer ditentukan melalui uji validasi oleh 3 orang validator yakni validator ahli materi, validator ahli media dan pengguna. Skor validasi rata-rata untuk produk buku ilmiah populer yang disusun berdasarkan hasil penelitian Skrining dan Ekstraksi Metabolit Sekunder Fungi Endofit Ketapang (Terminalia catappa L.) adalah 49 dengan prosentase 74,3% dan termasuk dalam kualifikasi layak untuk dijadikan bahan bacaan masyarakat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectFungi Endofit Tanaman Ketapangen_US
dc.subjectTerminalia Catappa Len_US
dc.subjectBuku Ilmiah Populeren_US
dc.subjectMetabolit Sekunderen_US
dc.titleSkrining dan Ekstraksi Metabolit Sekunder Fungi Endofit Tanaman Ketapang (Terminalia Catappa L.) serta Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populeren_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record