dc.description.abstract | Artikel ini membahas Little Eyolf, sebuah drama karya Henrik Ibsen yang mengisahkan
tentang seorang anak cacat , bernama Eyolf, yang sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
karena kurang perhatian dari kedua orang tua dan lingkungan sekitarnya. Untuk mengkaji kasus
ini sebuah metode induktif diterapkan untuk menganalisis masalah aktualisasi diri sebagai
kebutuhan hidupnya. Kajian ini memfokuskan pada aktualisasi diri Eyolf dan bertujuan untuk
mengetahui bagaimana Eyolf mewujudkan aktualisasi diri dalam hidupnya. Dengan lingkungan
yang kurang mendukung, Eyolf lari dari kenyataan yang dihadapinya dengan mencoba
memenuhi kebutuhan pada aktualisasi diri di wilayah imajinasinya. Semangat Eyolf untuk
menemukan penyelamatan diri sangat terkait erat dengan teori.Maslow tentang kebutuhan dasar
manusia . Oleh karenanya , dalam kajian ini diterapkan penelitian berbasis kualitatif. Tragisnya.
penyelamalan yang Eyolf dapatkan berujung pada kematian. Namun orang tuanya akhirnya sadar
dan menyesal karena telah mengabaikan kebutuhan Eyolf secara fisiologis, kenyamanan.
percava di ri . rasa memiliki dan cinta. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa untuk
memenuhi kebutuhan utama dalam hidupnya, Eyolf sangat membutuhkan perhatian dan kasih
saying dari orang tuanya namun hal semacam ini tidak pernah dia dapatkan selama masa
kecilnya. | en_US |