dc.description.abstract | Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit endemik yang
penyebarannya sampai ke seluruh penjuru kota di Indonesia. Penyakit ini ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti L. yang membawa virus dengue. Upaya
pencegahan penyakit demam berdarah dengue dapat dilakukan dengan menggunakan
larvasida, kegiatan 3M, pengasapan, maupun penyemprotan dengan insektisida.
Karena penggunaan insektisida kimia banyak menimbulkan dampak negatif maka
perlu dilakukan pengendalian nyamuk Aedes aegypti L. pada stadium larva dengan
menggunakan insektisida alami. Minyak atsiri daun sirih hijau (Piper betle L.) dapat
digunakan sebagai bahan alternatif dalam pengendalian larva nyamuk Aedes aegypti
L. karena berfungsi sebagai racun kontak dan racun perut. Minyak atsiri dari sirih ini
mempunyai kekurangan, yaitu mudah menguap dan kelarutannya dalam air sangat
rendah. Untuk itulah perlu diusahakan suatu cara untuk menanggulangi permasalahan
tersebut. Salah satunya adalah dengan cara mikroenkapsulasi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menentukan besarnya toksisitas mikroenkapsulat 631 minyak atsiri daun
sirih hijau (Piper betle L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dan
untuk menganalisis mortalitas larva Aedes aegypty L. pada tiap-tiap konsentrasi.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2010 di
Laboratorium Zoologi Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember. Dalam
penelitian ini menggunakan 5 serial konsentasi yaitu 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm,
400 ppm dan 500 ppm. Rancangan percobaan penelitian menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mortalitas larva nyamuk Aedes
aegypti L. selama 24 jam pada konsentrasi 100 ppm sampai 500 ppm adalah 5%,
40%, 70%, 95%, dan 100%. Sedangkan mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L.
selama 48 jam pada konsentrasi 100 ppm sampai 500 ppm adalah 10%, 50%, 80%,
100%, dan 100%. Analisa data menggunakan Analisis Varian (ANAVA), jika
terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf signifikasi 5%.
Untuk mengetahui hubungan variasi konsentrasi mikroenkapsulat 631 minyak atsiri
daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L.
digunakan Analisis Regresi. Dan untuk mengetahui nilai LC50-24jam, LC50-48jam,
LC90-24jam, LC90-48jam dari serial konsentrasi mikroenkapsulat 631 minyak atsiri
daun sirih hijau (Piper betle L.) digunakan analisis probit.
Berdasarkan hasil dan analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
mikroenkapsulat 631 minyak atsiri daun sirih hijau (Piper betle L.) bersifat toksik
terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dengan nilai LC50 24 jam dan 48
jam berturut-turut adalah 239,880 ppm dan 209,053 ppm sedangkan nilai LC90 24 jam
dan 48 jam berturut-turut adalah 362,276 ppm dan 321,268 ppm. | en_US |