dc.description.abstract | Dentin reparatif merupakan dentin yang terbentuk sebagai respon terhadap
trauma atau cedera seperti karies, atrisi, prosedur preparasi kavitas atau jenis
trauma lainnya yang dapat menyebabkan cedera pada pulpa. Pembentukan dentin
reparatif dapat terbentuk secara fisiologis dan akibat efek bahan yang
diaplikasikan pada permukaan dentin yang terpapar sehingga mampu memulai
pembentukan dentin reparatif melalui salah satu perawatan yakni pulpcapping.
Pulpcapping merupakan prosedur perawatan pulpa untuk mempertahankan
vitalitas pulpa dengan mengaplikasikan selapis bahan proteksi/terapeutik yang
sesuai, baik secara langsung pada pulpa yang terbuka maupun tidak langsung.
Bahan pulpcapping yang biasa digunakan seperti kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
banyak menimbulkan respon adaptasi dari jaringan rongga mulut yang kurang
baik.
Bioactive glass nanosilica merupakan salah satu bahan yang mampu
meremineralisasikan dentin reparatif dengan kemampuan respon jaringan yang
baik. Proses remineralisasi dentin dapat terjadi karena bioactive glass nanosilica
dapat membentuk hydroxycarbonate apatite (HCA) apabila berkontak dengan
saliva,cairan tubuh,dan air. Pembentukan HCA selanjutnya akan menginduksi
transformation growth factor beta (TGF–β) yang mampu menginisiasi
odontoblast like cells untuk mensintesis matriks dan termineralisasi menjadi
dentin reparatif.
Jenis bioactive glass yang dapat ditemukan yakni bioglass sintetis (45S5)
buatan pabrik. Di Indonesia, bioglass sintetis (45S5) sulit didapatkan karena
harganya yang relatif mahal dan harus import dari luar negeri. Komposisi tertinggi
bioactive glass adalah silica yang bisa didapatkan dari sumber organik yakni abu
ampas tebu. Berdasarkan hal tersebut . | en_US |