Analisis Medan Magnet Elf di Sekitar Saluran Udara Tegangan Tinggi(Sutet) 500 KV di Kabupaten Pasuruan
Abstract
Dewasa ini dengan meningkatnya kebutuhan industri dan masyarakat akan tenaga listrik, Maka PLN mengembangkan pembangunan sarana kelistrikan di indonesia antara lain dengan dibangunnya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) (Didik dan Sudarti, 2000:212). Secara alamiah manusia telah terpapar medan listrik dan medan magnet, mengingat bumi itu sendiri merupakan sumber medan listrik dan medan magnet. Paparan tersebut semakin meningkat seiring dengan peningkatan pemakaian peralatan bertenaga listrik dalam kehidupan. Salah satu sumber paparan medan listrik dan medan magnet di lingkungan adalah jaringan transmisi energi listrik baik saluran udara tegangan tinggi (SUTT) maupun saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) (Sudarti, 2013:47). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis medan magnet SUTET-500 kV di Kabupaten Pasuruan dibandingkan dengan medan magnet alamiah, menganalisis medan magnet SUTET-500 kV pada jarak lateral, Serta menganalisis medan magnet SUTET-500 kV sekitar tower. Penelitian dilaksanakan dalam tiga hari dengan adanya variasi jam pada ketiga hari tersebut. Pengukuran pertama dilakukan pada hari Sabtu tanggal 27 Januari 2018 pukul 05.00 WIB, 09.00 WIB, 12.00 WIB, 15.00 WIB dan 19.00 WIB. Sedangkan pengukuran kedua dilakukan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2018 pukul 05.00 WIB, 09.00 WIB, 12.00 WIB, 15.00 WIB dan 19.00 WIB. Serta hari ketiga pada hari Selasa tanggal 27 Maret 2018. Dari hasil pengukuran yang telah di lakukan di daerah kontrol yang jauh dengan sumber medan magnet buatan menunjukkan adanya peningkatan besarnya medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) dibandingan dengan pengukuran di sekitar Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV dengan mengukur tiap waktu yang berbeda secara berulang-ulang. Menurut World Health Organization (WHO) dan International Radiation Protection Association (IRPA) bahwa batas ambang aman paparan medan magnet yang di perbolehkan keberadaannya tidak mempengaruhi organisme maupun efek biologis untuk umum yaitu 0,5 mT (mili tesla). Penyebab dari menurunnya besarnya medan magnet di peroleh dari semakin jauhnya titik pengukuran dengan titik sumber medan magnet yaitu Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV dan perbedaan waktu pengukuran yang menjadikan besarnya medan magnet berbeda-beda. Apabila dibandingkan medan magnet jarak lateral Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV dengan medan magnet alamiah maka terdapat perbedaan yang signifikan. Dapat dilihat dari grafik bahwa besarnya medan magnet yang diukur menunjukkan nilai yang tinggi pada titik pengukuran tepat di bawah SUTET-500 kV dengan waktu 19.00 WIB, Pada pengukuran sekitar tower terlihat bahwa pada posisi utara dan posisi selatan dari tower rata-rata besarnya medan magnet, Bahwa semakin jauh jarak dengan tower maka akan semakin kecil nilai rata-rata besarnya medan magnet, Akan tetapi pada posisi barat tower dan timur tower nilai rata-rata besarnya medan magnet apabila semakin jauh jaraknya maka nilai besarnya medan magnet mengalami peningkatan, karena pada posisi barat dan timur tower letak peneliti tepat di bawah kawat penghantar, pada posisi ini kawat penghantar mengalami pemuaian yang menyebabkan andongan semakin kendor ke bawah sehingga jarak alat ukur dengan kawat penghantar semakin dekat maka akan mengasilkan nilai medan magnet yang bertambah besar sampai titik maksimal di tengah-tengah di antara 2 tower SUTET-500 kV namun hal tersebut masih di bawah ambang batas rekomendasi dari WHO dan IRPA yaitu dengan radiasi sebesar 0,5 mili Tesla (mT)