Show simple item record

dc.contributor.authorACHMAD LUTFI
dc.date.accessioned2013-08-27T01:22:14Z
dc.date.available2013-08-27T01:22:14Z
dc.date.issued2013-08-27
dc.identifier.nimNIM060210201189
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/858
dc.description.abstractNegara Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki populasi penduduk yang cukup padat dan negara Indonesia merupakan negara miskin berdasarkan data pendapatan perkapita penduduk 2009. Indonesia diurutan 68 negara termiskin di dunia, hal ini disebabkan pendidikan di Indonesia kurang mendapatkan respon serius terutama dalam bidang pendidikan anak usia dini. Anak usia dini adalah penentu kehidupan di masa akan datang, anak usia dini juga merupakan masa emas dan juga sekaligus masa yang sangat kritis dalam perkembangan anak. Menurut James Kenny dan Mary Kenny (1988:3) anak usia dini adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun sedangkan menurut Benyamin S. Bloom 50% dari semua potensi hidup manusia terbentuk ketika kita dalam kandungan sampai usia 4 tahun, lalu 30% potensi berikutnya terbentuk pada usia 4–8 tahun. Itu berarti 80% potensi dasar manusia terbentuk sebagian besar di dalam pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu anak usia dini membutuhkan pendidikan yang sangat serius agar perkembangan kedua otak berjalan seimbang, yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika dan otak kanan berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, dan melukis serta menciptakan ide-ide kreatif. Oleh karena itu kursus melukis dapat mengembangkan perkembangan otak kanan anak yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak sejak usia dini. Permasalahan umum pada penelitian ini adalah bagaimankah peningkatan kretaivitas anak usia dini di Sanggar Lukis Mentari Pagi Kabupaten Jember? maka penelitian ini bertujuan ingin mengetahui peningkatan kreativitas anak usia dini melalui kursus melukis di Sanggar Mentari Pagi Jember. Informan pendukung dan informan kunci, informan kunci yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 11 orang, 10 orang peserta kursus dan 1 orang pemilk sanggar lukis mentari pagi. Untuk mengambil data peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk memperoleh hasil yang akurat. Metode pengumpulan data yang saya gunakan adalah metode sampel bertjuan (purposive simple yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random atau diacak tetapi berdasarkan dengan adanya tujuan tertentu. Metode tersebut sangat sesuai dengan penelitian kualitatif deskriptif yang saya terapkan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini diketahu peningkatan kreativitas yang terjadi, hal ini terlihat dari peningkatan berkonsentari, mengingat, menganalisis, mengkombinasi dan produktifitas yang semakin meningkat maka peneliti menyimpulkan kursus melukis dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini di Sanggar Lukis Menari Pagi Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210201189;
dc.subjectKREATIVITAS ANAK, KURSUS MELUKISen_US
dc.titlePENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI KURSUS MELUKIS DI SANGGAR MENTARI PAGI KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011-2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record