dc.description.abstract | Negara Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki populasi
penduduk yang cukup padat dan negara Indonesia merupakan negara miskin
berdasarkan data pendapatan perkapita penduduk 2009. Indonesia diurutan 68
negara termiskin di dunia, hal ini disebabkan pendidikan di Indonesia kurang
mendapatkan respon serius terutama dalam bidang pendidikan anak usia dini.
Anak usia dini adalah penentu kehidupan di masa akan datang, anak usia dini juga
merupakan masa emas dan juga sekaligus masa yang sangat kritis dalam
perkembangan anak. Menurut James Kenny dan Mary Kenny (1988:3) anak usia
dini adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun sedangkan menurut Benyamin
S. Bloom 50% dari semua potensi hidup manusia terbentuk ketika kita dalam
kandungan sampai usia 4 tahun, lalu 30% potensi berikutnya terbentuk pada usia
4–8 tahun. Itu berarti 80% potensi dasar manusia terbentuk sebagian besar di
dalam pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu anak usia dini membutuhkan
pendidikan yang sangat serius agar perkembangan kedua otak berjalan seimbang,
yaitu otak kiri dan otak kanan.
Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio,
kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika dan otak
kanan berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya
sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi.
Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan,
memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, dan melukis serta
menciptakan ide-ide kreatif. Oleh karena itu kursus melukis dapat
mengembangkan perkembangan otak kanan anak yang bertujuan untuk
meningkatkan kreativitas anak sejak usia dini.
Permasalahan umum pada penelitian ini adalah bagaimankah peningkatan
kretaivitas anak usia dini di Sanggar Lukis Mentari Pagi Kabupaten Jember? maka
penelitian ini bertujuan ingin mengetahui peningkatan kreativitas anak usia dini
melalui kursus melukis di Sanggar Mentari Pagi Jember. Informan pendukung dan
informan kunci, informan kunci yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 11
orang, 10 orang peserta kursus dan 1 orang pemilk sanggar lukis mentari pagi. Untuk mengambil data peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi
untuk memperoleh hasil yang akurat. Metode pengumpulan data yang saya
gunakan adalah metode sampel bertjuan (purposive simple yaitu metode yang
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random
atau diacak tetapi berdasarkan dengan adanya tujuan tertentu. Metode tersebut
sangat sesuai dengan penelitian kualitatif deskriptif yang saya terapkan dalam
penelitian ini. Hasil dari penelitian ini diketahu peningkatan kreativitas yang
terjadi, hal ini terlihat dari peningkatan berkonsentari, mengingat, menganalisis,
mengkombinasi dan produktifitas yang semakin meningkat maka peneliti
menyimpulkan kursus melukis dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini di
Sanggar Lukis Menari Pagi Kabupaten Jember. | en_US |