Show simple item record

dc.contributor.advisorWaluyo, Joko
dc.contributor.advisorMudakir, Imam
dc.contributor.authorKristanti, Nurvita Wahyu
dc.date.accessioned2018-05-25T06:37:16Z
dc.date.available2018-05-25T06:37:16Z
dc.date.issued2018-05-25
dc.identifier.nimNIM130210103080
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85781
dc.description.abstractShigella dysenteriae merupakan bakteri patogen gram negatif yang dapat menyebabkan penyakit disentri dengan diare yang berat. Bakteri genus Shigella mampu menghasilkan Shiga Toksin berupa eksotoksin maupun endotoksin. Efek Toksin Shiga ini adalah menghambat absorpsi elektrolit, glukosa dan asam amino sehingga menyebabkan diare air, darah maupun nanah. Penyakit disentri biasanya diobati dengan antibiotik, namun penggunaan antibiotik dalam jangka panjang dan tidak tepat dosis dapat menganggu fungsi kinerja pada organ ginjal, jantung, dan hati. Pemakaian antibiotik untuk penyembuhan suatu penyakit dapat meningkatkan resisten bakteri terhadap antibiotik tersebut sehingga perlu diadakannya penelitian mencari obat tradisional yang aman bagi tubuh dan efektif penggunaannya sebagai alternatif karena sifat bakteri Shigella dysenteriae yang sangat patogen. Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) dan daun Ketapang (Terminalia catappa L.) dapat menjadi solusi alternatif tingginya masalah diare. Kandungan kedua daun tersebut diantaranya tanin dan flavonoid diketahui berkhasiat sebagai atstrigen yaitu dapat meringankan diare dengan menciutkkan selaput lendir usus. Senyawa turunan utama dari tanin pada daun salam yaitu galat dan galokatekin, sedangkan senyawa turunan utama dari flavonoid pada daun salam adalah quersetin dan fluoretin. Senyawa turunan utama flavonoid pada daun ketapang adalah kaempferol dan quersetin, sedangkan senyawa turunan utama dari tanin pada daun ketapang yaitu punicalin, punicalagin dan tercatin. Tanin dan flavonoid merupakan komponen penting di dalam tumbuhan untuk melindungi terhadap serangan bakteri. Terdapat perbedaan senyawa aktif yang terdapat pada tumbuhan salam dan ketapang untuk mengatasi patogenitas Shigella dysenteriae. Pencampuran beberapa senyawa aktif tumbuhan mampu memberikan efek sinergis, antagonis maupun netral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh campuran ekstrak daun salam dan daun ketapang terhadap Shigella dysenteriae serta pemanfaatannya sebagai buku ilmiah populer. Penelitian ini dilakukan di Sub Laboratorium Mikrobiologi FKIP dan Laboratorium Biologi Fakultas Farmasi Universitas Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada 27 Maret 2017 sampai dengan 23 Agustus 2017. Penelitian menggunakan metode sumuran dengan 5 kali pengulangan untuk uji KHM dan 3 kali pengulangan untuk uji perbedaan. Kontrol positif menggunakan kloramfenikol 0,1% dan aquades steril sebagai kontrol negatif. Serial konsentrasi yang digunakan adalah 50%; 40%; 30%; 20%; dan 10%, selanjutnya dianalisis menggunakan Anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Serial konsentrasi yang digunakan untuk uji KHM yaitu 0,5%; 0,4%; 0,3%; 0,2%; dan 0,1%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries130210103080;
dc.subjectpenyakit disentrien_US
dc.titlePengaruh Campuran Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum Wight.) Dan Daun Ketapang (Terminalia Catappa L.) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Shigella Dysenteriae Sebagai Buku Ilmiah Populeren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record