dc.description.abstract | Hasil observasi yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan
bernyanyi anak kelompok B di TK PGRI Arjuna Kalisat-Jember Tahun Pelajaran
2016/2017 sebagian masih rendah. Pada saat prasiklus, terdapat 14 dari 20 anak
yang kemampuan bernyanyi berada di bawah indikator keberhasilan. Hal ini
disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang digunakan guru belum
berkembang dan menarik untuk anak dalam hal pengembangan kemampuan
bernyanyi. Sebagai contoh, guru menggunakan media majalah atau lembar kerja
siswa yang sebagian besar kegiatannya adalah menggambar, mewarnai ataupun
menulis. Pembelajaran yang khusus untuk melatih bernyanyi anak belum sering
digunakan guru, guru juga masih belum pernah melakukan kegiatan seni musik
dalam kemampuan bernyanyi.
Berdasarkan permasalahan yang ada di TK tersebut, perlu adanya perbaikan
untuk menyelesaikan masalah ini yaitu salah satunya dengan cara memberikan
kegiatan seni musik dengan pembelajaran bernyanyi. Kegiatan yang di khususkan
dalam meningkatkan kemampuan bernyanyi anak yaitu ketepatan dalam
mengucapkan lirik lagu, ketepatan berirama dalam bernyanyi, dan tinggi rendah
nada., sehingga dapat melatih vokal dan gerakan-gerakan saat bernyanyi anak
melalui kegiatan seni musik ini di TK PGRI Arjuna Kalisat-Jember Tahun
Pelajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini yaitu agar anak dapat bernyanyi
menggunakan kegiatan seni musik, karena di TK tersebut bernyanyi hanya
digunakan pada awal kegiatan dan akhir kegiatan saja dan anak masih belum
pernah bernyanyi menggunakan kwgiatan seni musik.
Penelitian ini dilaksanakan di TK PGRI Arjuna Kecamatan Kalisat
Kabupaten Jember dengan subjek penelitian yaitu anak kelompok B yang
xviii
berjumlah 20 anak. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).
Desain penelitian ini adalah penelitian model Kemmis dan MC Taggart yang
terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
atau observasi dan refleksi. Penerapan penelitian menggunakan kegiatan seni
musik dilakukan sebanyak dua siklus. Siklus 1 yaitu sebagian besar anak masih
belum bisa melaksanakan kegiatan bernyanyi dengan baik, masih ada beberapa
anak yang tidak mendengarkan guru saat menerangkan dan berbicara sendiri,
sedangkan siklus 2 hampir semua anak sudah bisa melakukan kegiatan bernyanyi,
anak dapat menirukan saat guru memberi contoh, anak dapat menghafal ketukanketukan
lagu saat bernyanyi, dan anak anak dapat menghafal lagu dengan mudah
dengan diiringi musik. Hasil penelitian Siklus I terdapat peningkatan keterampilan
motorik sebanyak 63,31 untuk nilai rata-rata kelas. Ada sebanyak 9 anak dari 20
anak yang sudah mencapai ketuntasan minimal. Namun, hasil penelitian pada
siklus I belum maksimal dikarenakan masih ada beberapa kendala yaitu anak
masih kurang memperhatikan guru saat menerangkan, dan ada anak kelompok A
yang masuk ke kelas B dan mengganggu saat kegiatan berlangsung. Setelah
dilaksanakan siklus II, ternyata kemampuan bernyanyi anak semakin berkembang,
ada beberapa anak yang bisa dan dapat mendengarkan guru saat bernyanyi, tidak
berbicara sendiri dan anak dapat tepat mengucapkan lirik lagu, tepat berirama
dalam bernyanyi dan tinggi rendah nada, dapat dilihat pada hasil nilai rata-rata
kelas yaitu sebanyak 82,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
bernyanyi anak semakin meningkat dan kegiatan yang dilakukan sudah maksimal,
sehingga tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan
kegiatan seni musik dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemamapuan
bernyanyi anak di TK PGRI Arjuna Kalisat Jember. Saran yang diberikan yaitu,
guru hendaknya memperbaiki cara mengajar agar lebih menarik perhatian anak
dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, menambah lagu-lagu,
media yang menarik kepada anak dan suara guru yang keras dan jelas serta
memberi contoh yang benar. | en_US |