dc.description.abstract | Proses pewarisan dan pengembangan budaya serta kareakter bangsa penting
untuk meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dimasa mendatang. Dalam proses
pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan
potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi
kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan
masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang
bermartabat.
Pengintegrasian kesenian Reyog Ponorogo ini sangat penting bagi
pembentukan karakter peserta didik. Pengintegrasian kesenian Reyog Ponorogo
dalam kurikulum sekolah merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan dan
melestarikan nilai-nilai adiluhung serta kearifan lokal dan identitas budaya lokal
melalui pendidikan. Dengan demikian maka kelestarian kesenian Reyog Ponorogo
tidak tergerus oleh pengaruh globalisasi.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Pengintegrasian
Kesenian Reyog dalam Kurikulum 2013 Sekolah di SMA Negeri 1 Ponorogo; (2)
Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Kesenian Reyog dalam Kurikulum 2103
Sekolah di SMA Negeri 1 Ponorogo; (3) Bagaimana Hasil Pengintegrasian Kesenian
Reyog dalam Kurikulum 2013 Sekolah di SMA Negeri 1 Ponorogo.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskriptifkan Pengintegrasian
Kesenian Reyog dalam Kurikulum 2013 Sekolah di SMA Negeri 1 Ponorogo; (2)
Untuk mendeskriptifkan Pelaksanaan Pembelajaran Kesenian Reyog dalam
Kurikulum 2013 Sekolah di SMA Negeri 1 Ponorogo; (3) Untuk mendeskriptifkan
Hasil Pengintegrasian Kesenian Reyog dalam Kurikulum 2013 Sekolah di SMA
Negeri 1 Ponorogo.
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1
Ponorogo tahun ajaran 2015/2016. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan
cara criterion-based selection dengan teknik purposive sampling dengan teknik
pencermatan data triangulasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan Pengintegrasian
kesenian Reyog Ponorogo dalam kurikulum di SMA dapat dilakukan dengan melalui
empat bagian yaitu saluran yang digunakan melalui integrasi kebudayaan ke mata
pelajaran pada saat proses pelaksanaan belajar mengajar berlangsung , kandungan
objektif atau cita-cita suatu kebudayaan yakni kebudayaan kota Reyog Ponorogo,
control terhadap kebudayaan tersebut melalui kurikulum.
Pada kenyataannya pendidik belum membuat RPP yang memuat rancangan
pembelajaran yang sudah diintegrasikan dengan materi kesenian Reyog Ponorogo,
pendidik hanya membahas materi yang cocok dan sesuai dengan materi seni budaya
baru dibahas materi kesenian Reyog Ponorogo. Karena ketidak maksimalan pendidik
maka manfaat untuk peserta didik juga tidak maksimal. Materi kesenian Reyog
Ponorogo akan lebih baik jika pendidik mendokumentasikan pengintegrasian
kesenian Reyog Ponorogo kedalam RPP, sehingga batasan dan ruang lingkup materi
Reyog Ponorogo lebih jelas. Dengan demikian nilai untuk peserta didik lebih terukur.
Kesimpulan hasil penelitian Pengintegrasian kesenian Reyog Ponorogo dalam
kurikulum di SMA Negeri 1 Ponorogo yang dilakukan memalui saluran kandungan
objektif atau cita-cita suatu kebudayaan, control terhadap kebudayaan tersebut, dirasa
masih jauh dari harapan karena masih banyak kekurangan pada saat pelaksanaannya
baik dari kurikulum, pendidik, maupun peserta didik. Akan tetapi dengan dukungan
berbagai pihak pengintegrasian kesenian Reyog Ponorogo ini akan terus dievaluasi
dan dikembangkan agar kesenian Reyog Ponorogo tetap lestari seiring dengan
berkembangnya globalisasi. | en_US |