dc.description.abstract | Hipertensi sebagai salah satu penyakit degeneratif dewasa ini menjadi masalah besar dan serius, karena prevalensi penyakit hipertensi yang tinggi dan cenderung meningkat. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent killer disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi dan komplikasinya merupakan salah satu penyebab kematian nomor satu. Data World Health Organization (WHO, 2013) memperkirakan 1 milyar penduduk di dunia menderita penyakit hipertensi dan diprediksi pada tahun 2025 ada sekitar 29% jiwa di dunia akan menderita penyakit hipertensi. Diperkirakan 1 dari 3 orang dewasa di Asia Tenggara menderita hipertensi. Hampir 25% dari seluruh kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit hipertensi. Prevalensi penyakit hipertensi di Indonesia rata-rata pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 25.8% namun cakupan kasus oleh tenaga kesehatan hanya sebesar 36.8% dari total penderita yang diperkirakan dan sisanya tidak terdiagnosis dengan baik di masyarakat. Hingga tahun 2013, prevalensi penyakit hipertensi di Provinsi Jawa Timur sebesar 26,2% dan masih melebihi rata-rata prevalensi nasional. Provinsi Jawa Timur termasuk dalam peringkat 10 besar dengan prevalensi hipertensi terbanyak secara nasional. Angka kejadian hipertensi pada kelompok usia 20-44 tahun paling tinggi terdapat di wilayah kerja puskesmas Jelbuk yaitu dengan perhitungan proporsi didapatkan data sebesar 20,49%. Semakin meningkatnya arus globalisasi dan modernisasi, gaya hidup manusia juga mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan jenis kelamin, riwayat keluarga, aktivitas fisik, merokok, dan riwayat penyakit dasar dengan kejadian hipertensi pada kelompok usia 20-44 tahun di Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan pendekatan case control. Sampel kasus dalam penelitian adalah 63 orang yang menderita hipertensi. Sampel kontrol adalah 63 orang yang tidak menderita hipertensi. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, pengukuran tekanan darah, dan dokumentasi. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara univariat dan bivariat (chi-square).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel riwayat keluarga mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi (p = 0,000; OR = 94,240 dan 95% CI: 12,264 – 724,153). Seseorang dengan riwayat hipertensi memiliki risiko 94,24 kali untuk menderita hipertensi daripada yang tidak memiliki riwayat hipertensi keluarga. Variabel yang tidak mempunyai hubungan dengan kejadian hipertensi adalah jenis kelamin (p = 0,278; OR = 1,609; 95% CI 0,679 – 3,815), aktivitas fisik (p = 0,746; OR = 0,711; 95% CI 0,264 – 1,914 dan OR = 0,909; 95% CI 0,348 – 2,371), merokok (p = 1,000; OR = 1,112; 95% CI 0,439 – 2,864), dan riwayat penyakit dasar (p = 0,365; OR = 4,203; 95% CI 0,456 – 38,706).
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah masyarakat diharapkan dapat menghindari ataupun tidak mengkonsumsi rokok secara terus-menerus, menjaga pola aktivitas fisik dengan melakukan olahraga secara teratur, meningkatkan keaktifan untuk melakukan tes kesehatan rutin yang telah ada di Posbindu PTM setiap desa di Kecamatan Jelbuk. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menguji hubungan antara variabel merokok dengan kejadian hipertensi, variabel merokok dapat meliputi perilaku perokok aktif dan perokok pasif dengan kejadian hipertensi. Peneliti selanjutnya dapat memilih untuk memfokuskan subjek penelitian pada laki-laki untuk mengetahui hubungan status merokok dengan kejadian hipertensi. | en_US |