Show simple item record

dc.contributor.advisorSukatman
dc.contributor.advisorHusniah, Furoidatul
dc.contributor.authorFANI, TIARA
dc.date.accessioned2018-04-17T04:44:30Z
dc.date.available2018-04-17T04:44:30Z
dc.date.issued2018-04-17
dc.identifier.nim130210402033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85425
dc.description.abstractJenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Lokasi penelitian terletak di pemandian Banyubiru Desa Sumberrejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Data dikumpulkan melalui proses wawancara dengan informan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan terjemahan. Teknik analisis data terdiri dari empat tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, prosedur analisis data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian ini terdapat tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud cerita rakyat Banyubiru dalam tradisi lisan yang telah disusun kembali berupa cerita tentang seseorang yang bernama Kebut dan Tombro yang melakukan perjalanan dan berhenti di sebuah Hutan di daerah Pasuruan kemudian membangun sebuah Desa di wilayah tersebut. Kesaktian yang dimiliki oleh Tombro dan Kebut mengakibatkan munculnya sumber air yang disebut Telaga Wilis atau Banyubiru. Kemunculan sumber air tersebut terdapat pula mitos di dalamnya yaitu kemunculan dua ekor ikan Sengkaring yang menjadi larangan bagi masyarakat untuk mengambilnya. Pada cerita rakyat Banyubiru terdapat nilai budaya yang terkandung di dalamnya yaitu, (1) nilai religiusitas meliputi; keimanan manusia terhadap Tuhan, ketaatan manusia terhadap Tuhan; (2) nilai sosial meliputi; kerukunan, gotong royong, kepatuhan terhadap adat; (3) nilai kepribadian meliputi; empati, keberanian hidup, tanggung jawab. Berdasarkan fungsi cerita rakyat Banyubiru dalam tradisi lisan masyarakat Pasuruan Jawa Timur, cerita rakyat Banyubiru memiliki fungsi sebagai kebaikan terhadap sesama, alat kontrol masyarakat, penghormatan terhadap leluhur, media pendidikan. Penelitian mengenai cerita rakyat Banyubiru dapat dimanfaatkan dalam materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X semester II kurikulum 2013 dengan Kompetensi Dasar 3.7 mengideintifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat baik lisan maupun tulis. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu, cerita rakyat Banyubiru merupakan cerita asal usul terbentuknya sumber air Banyubiru dan pedukuhan Jambean Desa Sumberrejo yang dipercaya masyarakat sebagai tempat sakral. Untuk menjaga kesakralan tempat tersebut terdapat ritual Nyadran dan Sajen Barikan. Cerita rakyat Banyubiru memiliki nilai-nilai budaya dan fungsi terhadap masyarakat kolektifnya. Saran dalam penelitian ini yaitu: (1) bagi mahasiswa dapat dijadikan salah satu bahan untuk meingkatkan pengetahuan, (2) bagi guru bahasa dan sastra Indonesia dapat dijadikan alternatif materi pembelajaran cerita rakyat, (3) bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengkaji lebih dalam dengan rekontruksi teori struktur naratif dan simbol-simbol budaya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectCerita Rakyat Banyubiruen_US
dc.subjectTradisi Lisanen_US
dc.titleCERITA RAKYAT BANYUBIRU DALAM TRADISI LISAN DESA SUMBERREJO KABUPATEN PASURUANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record