dc.description.abstract | Fisika mempelajari tentang alam dan gejalanya mulai dari yang bersifat riil
sampai yang bersifat abstrak. Fakta dilapangan menununjukkan bahwa siswa tidak
mampu menerapkan konsep fisika apabila siswa diberikan soal yang sedikit
berbeda dengan contoh soal yang diberikan guru. Pemahaman konsep siswa juga
masih rendah, terumata pada konsep-konsep yang saling berhubungan antara
materi fisika yang satu dengan materi fisika yang lain. Tingkat pemahaman
konsep siswa dapat dilihat dari respon yang diberikan siswa dalam menyelesaikan
soal-soal fisika. Salah satu cara untuk melacak tingkat respon siswa adalah dengan
Taksonomi SOLO (The Structure of The Observed Learning Outcome). Penelitian
ini bertujuan untuk: 1)Menganalisis pemahaman konsep siswa kelas XII pada sub
pokok bahasan mekanisme efek rumah kaca, 2) Mendeskripsikan hubungan antara
minat belajar siswa dengan pemahaman konsep siswa.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif.
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 di SMAN 3
Jember, SMAN 4 Jember, dan MAN 1 Jember. Populasi dalam penelitian ini yaitu
siswa kelas XII MIPA di SMAN 3 Jember, SMAN 4 Jember dan MAN 1 Jember
tahun ajaran 2017/2018. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive
sampling. Teknik dan instrument pengumpulan data yang digunakan adalah tes
pemahaman konsep dan angket minat belajar. Dalam penelitian ini, pemahamn
konsep dianalisis berdasarkan indikatror pemahaman konsep Taksonomi SOLO
dan juga berdasarkan indikator materi mekanisme efek rumah kaca. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan pemahaman konsep siswa paling tinggi yaitu tingkat
unistruktural dengan nilai rata-rata 75,9% dan tingkat paling rendah adalah pada
tingkat extended abstract dengan nilai rata-rata 44,5%. Pemahaman konsep fisika yang paling dikuasai siswa adalah pada sub pokok bahasan Dampak Efek Rumah
Kaca dengan nilai rata-rata 89,4%, sedangkan pemahaman konsep yang paling
rendah adalah pada sub pokok bahasan Mekanisme Efek Rumah Kaca dengan
nilai rata-rata 61,5%.
Dari hasil angket minat belajar yang diberikan kepada siswa, diketahui
besar presentase untuk masing-masing indikator minat yang diperoleh yaitu rasa
suka sebesar 48,43%, keterlibatan sebesar 64,15%, dan perhatian sebesar 59,28%.
Secara keseluruhan minat belajar fisika siswa terhadap fisika masih tergolong
rendah.
Terdapat hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa
dengan pemahaman konsep siswa. Hal ini dibuktikan oleh hasil pengujian
hipotesis melalui uji Pearson Correlation dengan SPSS16. Hasil yang diperoleh
pada siswa kelas XII MIPA 1 SMAN 3 Jember diperoleh nilai korelasinya adalah
0,427 dan signifikansi 0,008 < 0,05 , siswa kelas XII MIPA 2 SMAN 4 Jember
diperoleh nilai korelasinya adalah 0,379 dan signifikansi 0,030 < 0,05 , dan siswa
dengan pemahaman konsep pada siswa kelas XII MIPA 4 MAN 1 Jember
diperoleh nilai korelasinya adalah 0,350 dan signifikansi 0,046 < 0,05. Dari
keseluruhan data yang diperoleh nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis nol (H0)
ditolak dan hipotesis alternative (Hi) diterima yang berarti terdapat korelasi yang
signifikan. | en_US |