dc.description.abstract | Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga merupakan salah satu program
pembangunan nasional dalam pemberdayaan. Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga sering kita sebut dengan nama PKK, PKK adalah gerakan nasional
dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya
dari, oleh dan untuk masyarakat. Pemberdayaan terhadap rencana gizi salah satu
bentuk kesehatan keluarga. Program kerja PKK terhadap rencana gizi keluarga
untuk memberikan kebutuhan khususnya pada gizi keluarga yang diperlukan oleh
ibu-ibu masyarakat Desa Prajekan Lor.
Perumusan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran PKK terhadap
rencana gizi keluarga di Desa Prajekan Lor?. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa peran PKK dalam rencana gizi keluarga. Hasil di
penelitian ini semoga bermanfaat sebagai refrensi teoritis bagi program studi
Pendidikan Luar Sekolah dan secara praktis bagi PKK atau pemerintah maupun
PKK di Desa Prajekan Lor meningkatkan kesehatan terhadap keluarga.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus, dengan metode
kualitatif. Tempat digunakan sebagai penelitian berada di Desa Prajekan Lor
Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso. Alasan tempat yang digunakan di
Desa Prajekan Lor Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso yaitu penelitian
berdasarkan metode Purposive Area. Teknik penentuan informan dalam penelitian
ini menggunkan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara observasi, wawancara serta dokumentasi. Agar kepercayaan data
menjadi tinggi digunakan beberapa teknik pengolahan data yakni perpanjangan
penelitian, peningkatan ketekunan, dan triangulasi sumber dan teknik. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkahnya menggunakan model Miles dan
Huberman yakni, reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran PKK memiliki 2 peran
pembina dan motivator terhadap rencana gizi keluarga yakni, (1) Peran PKK
sebagai pembina terhadap rencana gizi pertumbuhan di keluarga. Si ibu bayi lebih
mengetahui tentang rencana gizi pertumbuhan di keluarga dan menerapkan dalam
keluarganya. (2) Peran PKK sebagai pembina terhadap rencana gizi kesehatan di
keluarga yaitu dengan hasil meningkatnya kesehatan yang baik pada ibu si bayi.
(3) peran PKK sebagai pembina terhadap faktor sosial budaya di keluarga
mengalami pengurangan terhadap kepercayaan akibat faktor sosial budaya.
Dibuktikan dengan hasil ibu si bayi yang mulai berdatangan ke posyandu, serta
berkurangnya faktor sosial budaya yang kurang faham terhadap pengetahuan gizi.
4) Peran PKK sabagai motivator terhadap gizi pertumbuhan di keluarga. Hal
tersebut dapat dilihat dari proses dalam menjalankan program, pendampingan dari
PKK selaku motivator melakukan tugasnya yaitu mendatangi anggota yang tidak
hadir pada posyandu hari itu. 5) Peran PKK Sebagai motivator terhadap rencana
gizi kesehatan di keluarga berusaha untuk lebih menjaga kesehatan bayi dan lebih
memperhatikan kesehatan maupun gizi. 6) Peran PKK sebagai motivator terhadap
rencana faktor sosia budaya di keluarga hal tersebut dapat dilihat dari proses
dalam menjalankan rencana gizi kelurga, pendampingan dari PKK selalu
memberikan motivasi untuk rencana gizi keluarga di posyandu. Karena dari
motivasi ibu-ibu bisa berfikir lebih maju dan menghilangkan faktor sosial budaya
yang tinggi yang dapat lebih menggerakkan berpatipasi pada kesehatan.
Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa PKK mempunyai peran yaitu sebagai pembina dan motivator. Untuk membantu memenuhi terhadap rencana izi
keluarga yakni pertumbuhan, kesehatan, faktor sosial budaya. Adapun saran
peneliti terhadap PKK hendaknya memaksimalkan pendampingan dalam rencana
gizi keluarga. Bagi peneliti selanjutnya perlu dikembangkan untuk meneliti hasil
dari adanya peran PKK dalam keterlibatan program pemerintah | en_US |